Tebing Sungai Bengawan Solo Rawan Longsor

BPBD-menyelenggarakan-workshop-tindak-lanjut-mitigasi-partisipatif-Desa-Rendeng-Kecamatan-Malo-digedung-Pertemuan-PKK-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawa].

BPBD-menyelenggarakan-workshop-tindak-lanjut-mitigasi-partisipatif-Desa-Rendeng-Kecamatan-Malo-digedung-Pertemuan-PKK-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawa].

Bojonegoro, Bhirawa
Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sujarwo mengatakan, tercatat ada sejumlah titik tebing sungai Bengawan Solo di 5 kecamatan yang longsor. Diantaranya Kecamatan Padangan, Kalitidu, Trucuk, Kota Bojonegoro, Serta Kecamatan Balen.
“Kondisi tersebut disebabkan adanya erosi paska terjadinya banjir luapan sungai terpanjang di pulau jawa ini. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan dipasangnya penguat tebing Bengawan Solo,” ujar Andik Sujarwo, Rabu (14/12) kemarin.
Akibat tanah longsor mengakibatkan tujuh rumah di Kabupaten Bojonegoro rusak di Desa Sarirejo Kecamatan Balen, longsor sepanjang kurang lebih 80 meter. Jarak antara tebing yang longsor dengan rumah warga tinggal sekitar 5 centi meter saja. “Bahkan terdapat 5 rumah bangunan belakangnya sudah rusak tergerus longsor tebing sungai Bengawan Solo,” katanya.
Kondisi tersebut disebabkan adanya erosi paska pasang surutnya tinggi muka air. Jika hal ini dibiarkan, tebing yang longsor lambat laun akan menyeret rumah warga. “Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan dipasangnya penguat tebing Bengawan Solo,” imbuhnya.
Tujuh rumah yang rusak dan terancam ambruk ini masing-masing milik Dewi Riskia, Pasiah, Rutini, Jumaiyah, dan Widodo. Wargapun mengaku khawatir jika sewaktu waktu terjadi longsor susulan. untuk sementara, warga membuat penguat tebing darurat dengan bamboo. [bas]

Tags: