Tekan Angka Kematian Bayi, DP3AKB Bojonegoro Sosialisasi Hindari Empat Terlalu

Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana gelar Sosialisasi materi hindari empat terlau. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar sosialisasi Hindari Empat Terlalu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Permpuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro, Adie Witjaksono, Senin (6/8), menyebut saat ini AKI dan AKB di Bojonegoro bisa dikatakan masih tinggi.
Untuk itu DP3AKB bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro berupaya menekan AKI dan AKB dengan mendata sejak dini bagi Pasangan Subur Risiko Tinggi (Pusristi) hingga ke setiap desa.
Menurutnya, pihaknya bersama Dinkes Bojonegoro mengundang bidan dan Kader se Kabupaten untuk mengajak dan menerapkan serta mensosialisasikan Empat Terlalu yaitu jangan menikah terlalu dini, jangan terlalu dekat jarak melahirkan, usia melahirkan terlalu tua dan terlalu banyak anak
“Selain itu, bidan dan kader desa untuk mendata Pusristi dengan memberikan pengetahuan terhadap Pusristi tersebut,” ujarnya saat sosialisasi Empat Terlalu , di Aula kantor dinasnya kemarin..
Lebih jauh, ia mengtakan, dengan pemberian materi, kader dan bidan bisa melakukan pendataan mulai dari tingkat desa dan memetakannya serta mampu mengetahui sejak awal para pasangan yang mempunyai resiko tinggi.
“Sedangkan untuk Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumilristi) penanganannya di Dinkes Bojonegoro,” terang Adie manatan kepala Dinsos Bojonegoro.
Sebagai program awal Desa Cangaan, Kecamatan Kanor bakal dijadikan desa percontohan untuk melakukan pendataan Pusristi dan Bumilristi. Adapun pemilihan desa itu, pasalnya desa tersebut juga sebagai desa yang berpredikat sebagai Desa Sayang ibu.
“Desa Cangaan, Kecamatan Kanor sebagai pilot projec, karena desa yang nihil dari AKI dan AKB,” pungkasnya.
Dengan adanya pendataan bagi pusristi maupun Bumilristi nantinya bisa memperoleh penanganan yang tepat sekaligus bisa menekan AKI dan AKB di Bojonegoro ke depannya. Perlu diketahui Kabupaten Bojonegoro masuk 10 besar AKI dan AKB tertinggi se Jawa Timur. [bas]

Tags: