Tekan angka kematian Ibu dan Bayi, Haruskan PHBS dan CTPS

3- foto- Ketua TP PKK Provinsi Jatim, HjPemprov Jatim, Bhirawa
Bertepatan dengan perayaan Hari Keluarga Nasional (HKN) yang mengusung tema ‘Melalui Hari Keluarga, Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera’ bersama TP PKK tingkat pusat tunjukkan komitmen bersama untuk mengedukasi masyarakat Indonesia akan pentingnya perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dalam keluarga melalui cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Ketua Umum TP PKK, Vita Gamawan Fauzi mengatakan, PKK mempunyai komitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional dan membantu upaya pencapaian tujuan Millenium Development Goals. Melalui program ini, sosialisasi PHBS dan CTPS akan kami gerakkan ke seluruh keluarga di Indonesia melalui kader-kader PKK yang berada di 34 Provinsi.
” Kami akan menggerakkan masyarakat, khususnya ibu-ibu yang berusia produktif untuk membiasakan hidup bersih dan sehat. Dan memakan-makanan yang sehat dari tanaman-tanaman yang dikelola dari ibu-ibu PKK,” katanya Vita ketika ditemui Bhirawa di Aula Prajurit Kodam Brawijaya, Kamis (12/6).
Tentunya kami berharap, tambah Vita Gamawan, apa yang menjadi komitmen kami dapat kami wujudkan yaitu terciptanya keluarga-keluarga Indonesia yang sehat melalui PBHS salah satunya cuci tangan pakai sabun.
” Dengan begitu, membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena penyebab kebanyakan dari diare. Misalnya tidak membiasakan mencuci tangan setelah BAB dan BAK, ini salah satu penyebab tingginya angka kematian,” tambahnya.
Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Hj. Nina Soekarwo mengatakan, untuk menanggulangi tingkat kematian ibu dan anak harus melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan memantau langsung bayi yang lahir disetiap posyandu.
” Itu salah satu bentuk upaya untuk menekan angka kematian bayi. Karena penyebab kematian bayi itu bukan karena faktor kemiskinan melainkan pola hidupnya yang salah,” terang Nina Soekarwo yang sekaligus Ibu Gubernur Provinsi Jatim ini.
Dengan upaya ini, tambah Nina Soekarwo, PKK Jatim terus mengajak untuk hidup sehat. Resiko tinggi (risti) ini kita lakukan pendampingan yang dilakukan di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur. ” Di Jatim ini sangat luar biasa, masyarakatnya sangat kooperatif untuk diajak hidup sehat. Bahkan didepan rumah itu ada keran air, jadi masuk rumah itu sudah kondisi bersih,” tambahnya.
Pakar kesehatan, DR.TB Rachmat Sentika menjelaskan, melonjaknya tingkat kematian ibu di tahun 2007-2012 menyatakan bahwa diperlukan upaya yang lebih besar lagi, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari semua pihak. Baik masyarakat umum, lembaga masyarakt maupun pihak swasta untuk bisa mencapai target MDGs ke 4 dan ke 5 tahun 2015.
” Cuci tangan pakai sabun merupakan upaya promotif preventif atau seperti vaksin yang dapat kita lakukan sendiri. Mudah dan murah untuk mencegah beragam penyakit, terutama yang mengancam balita seperti diare dan ISPA. Karenanya upaya akselerasi PHBS dan CTPS akan sangat efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan keluarga Indonesia. Dan langkah yang diambil oleh PT Unilever Indonesia melalui Lifebuoy ini merupakan langkah nyata pihak swasta dalam berperan aktif mendukung program MDGs 2015,” ujar Dr. Rachmat yang turut hadir dalam selebrasi Harganas XXI. (geh)

Keterangan Foto : Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Hj. Nina Soekarwo saat memberikan sambutan pada acara seminar sosialisasi bagi 250 kader PKK di Aula Prajurit Kodam Brawijaya Surabaya, Kamis (12/6). [geh/bhirawa]

Tags: