Tekan Angka Kematian Ibu, Dinkes Perkuat RISTI

Pendampingan yang dilakukan kader kepada bumil

Pendampingan yang dilakukan kader kepada bumil

Surabaya, Bhirawa
Untuk mencegah agar Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi saat lahir kecil, Dinkes Jatim gencar melakukan Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi (RISTI). Data yang dihimpun di Dinkes Jatim menyebutkan jumlah RISTI di Jatim mencapai 900 kader.
Kepala Dinkes Jatim dr Kohar Hari Santoso mengaku, sampai saat ini Jatim memiliki 900 kader RISTI yang siap mendampingi Ibu hamil. Dengan adanya pendampingan yang dilakukan diakuinya AKI di wilayahnya dapat ditekan.
“Pendampingan itu dilakukan kader pada masa kehamilan sampai masa nifas. Sebab banyak dari kasus yang ada, penyebab terbanyak kematian ibu hamil adalah tekanan darah tinggi dan pendarahan,” jelasnya.
Selain akibat pendarahan dan Darah tinggi, faktor lain penyebab kematian ibu disebabkan masalah sosial, budaya, edukasi yang kurang, hingga persoalan ekonomi. Ia berharap tim penggerak PKK menjadi ujung tombak dalam membantu mengurangi AKI.
“Salah satunya dengan pendampingan terhadap para ibu yang hendak melahirkan,” terangnya.
Kepala Dinkes Surabaya drg Febria Rachmanita mengatakan, untuk mengurangi AKI di Surabaya dirinya sudah membentuk Satuan Tugas Penurunan Kematian Ibu dan Bayi (Satgas Penakib) Kota Surabaya.
Adanya Satgas Penakib ini diperkuat dengan SK Wali Kota Surabaya.Satgas Penakib yang baru terbentuk langsung bergerak untuk melaksanakan sosialisasi ke kecamatan, kelurahan, dan lintas sektor lainnya dan membentuk Satgas Penakib tingkat kecamatan dan kelurahan. Disamping itu juga dilakukan penggalangan komitmen Direktur Rumah Sakit Se- Surabaya dalam akselerasi penurunan AKI-AKB.
Menurutnya, ada beberapa penyebab kematian ibu ketika melahirkan yaitu yang pertama karena Pendarahan, dimana pendarahan menjadi penyebab utama dari meningkatnya angka kematian ibu, 20-50 persen kematian disebabkan karena adanya pendarahan yang tidak terkontrol. Faktor selanjutnya yaitu eklamsia (Kondisi yang ditandai dengan gagal ginjal, kejang, dan koma saat kehamilan atau pasca melahirkan, sehingga dapat berujung pada kematian ibu).
Penyebab lainnya karena infeksi bakteri yang terjadi di uterus (rahim) yang disebut dengan sepsis. Ini terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Penyebab lainnya yaitu karena Infeksi. Infeksi termasuk penyebab yang tidak langsung penyebab kematian. Infeksi biasanya berupa malaria, tuberkulosis dan hepatitis.
Selain itu penyebab lainnya yaitu gagal paru, yang merupakan kegagalan pernapasan akut, dan beresiko tinggi menimbulkan kematian. Dimana pada gagal paru ini terjadi setelah proses persalinan. Angka kematian ibu yang sedang melahirkan di Indonesia menurut survei demografi dan kesehatan. [dna]

Tags: