Tekan Angka Stunting dengan Pemenuhan Gizi

Shierly Marlena – Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan terus menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya adalah program pemenuhan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan pada bayi, pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri serta bimbingan pada calon pengantin.
Plt Dinkes Kota Pasuruan, Shierly Marlena menyampaikan sejumlah faktor yang bisa menyebabkan balita mengalami stunting. Yakni mulai dari asupan gizi yang diterima bayi hingga pola lingkungan dan pola hidup.
“Penanganan stunting menjadi perhatian kami, mengingat dampaknya berdampak pada kemampuan kognitif anak dan ketahanan tubuh pada penyakit. Karenanya kami tekan dengan program pemenuhan gizi hingga lainnya,” ujar Shierly Marlena, Kamis (16/1).
Selain itu, pihaknya saat ini juga menebar kader kesehatan di tengah masyarakat. “Faktor lain adalah faktor kemiskinan. Makanya kami menekannya dengan menerjunkan kader-kader kesehatan di masyarakat,” tandas Shierly Marlena.
Berdasarkan catatan hasil penimbangan bulan timbang Agustus 2019 di Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, dari 13.811 balita yang diukur, 23,12 persen mengalami stunting.
Jumlah itu diperoleh dari rincian data bayi dengan tubuh sangat pendek sebanyak 7,58 persen dan bayi pendek berkisar 15,54 persen. Data tersebut merupakan data kumulatif dari laporan sejumlah Puskemas di wilayah Kota Pasuruan.
Misalnya, Puskesmas Karangteketug, dari 1.637 balita yang diukur, dilaporkan ada 117 Balita dengan kategori sangat pendek, 347 Balita pendek, 1.147 normal, dan 26 Balita termasuk kategori tinggi. [hil]

Tags: