Tekan Disparitas, Pemkab Pasuruan Tingkatkan Puskesmas Grati Jadi Rumah Sakit

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menunjukkan sebuah rancangan denah Puskesmas Grati yang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit umum, Minggu (4/12). [hilmi husain]

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menunjukkan sebuah rancangan denah Puskesmas Grati yang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit umum, Minggu (4/12). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan menyatakan kesiapannya akan membangun rumah sakit di Grati Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan pembangunan rumah sakit di wilayah timur Pasuruan untuk menekan disparitas wilayah. Yakni antara Pasuruan wilayah barat dan timur.
“Pembangunannya tidak membangun secara keseluruhan. Yakni, Puskesmas Grati akan ditingkatkan menjadi rumah sakit umum. Pembangunannya pun akan dilakukan secara bertahap sehingga bisa mampu menampung kapasitas pasien lebih banyak,” ujar HM Irsyad Yusuf, Minggu (4/12).
Berbicara masalah biaya pembangunan, Pemkab Pasuruan menyiapkan anggaran secara khusus hingga mencapai Rp 27 miliar dari dana APBD 2017.
“Kami mengharapkan doa dari masyarakat agar tahun depan bisa membangun ruang rawat inap tiga lantai. Rumah Sakit Grati akan menjadi rumah sakit tipe D,” kata HM Irsyad Yusuf.
Sekadar diketahui, Musrenbang Kabupaten Pasuruan dalam Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pasuruan pada 2017 mengarah terhadap sejumlah program. Salah satunya adalah fokus pembangunan 2017 yang berkeinginan memeratakan investasi guna menekan disparitas wilayah. Selain itu, tahun depan Pemkab Pasuruan memang ingin memeratakan investasi di wilayah timur Pasuruan.
Sedangkan, perubahan status Puskesmas Grati menjadi rumah sakit sudah direncanakan sejak dulu. Namun, pemerintah masih terhalang oleh izin operasional dari Kementerian Kesehatan.
Kepala Bappeda Kabupaten Pasuruan Bambang Abimayu menambahkan akan ada dana desa yang digerojokkan ke desa tahun ini dan tahun berikutnya. Sehingga membuat Pemkab Pasuruan lebih memfokuskan pembangunan anggaran untuk pembangunan wilayah timur.
“Ini lantaran pembangunan desa lebih sedikit. Karena desa lebih mendapatkan anggaran banyak dari pusat. Sehingga dana dari APBD Kabupaten Pasuruan lebih difokuskan ke pembangunan prioritas seperti disparitas wilayah ini,” papar Bambang Abimayu. [hil]

Tags: