Tekan Hama Tikus, Burung Hantu Hasil Penangkaran di Jombang Dilepas ke Alam

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Moch Rony bersama petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang lainnya saat melepas burung hantu jenis Tito Alba hasil penangkaran ke alam liar, Jumat (28/01). (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa.
Untuk menekan serangan hama tikus, sekitar 14 ekor burung hantu jenis Tito Alba hasil penangkaran dilepaskan ke alam liar di persawahan Dusun Tambakrejo, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jumat (28/01).

Burung hantu Tito Alba yang dilepaskan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang bersama petugas Dinas Pertanian Kabupaten Jombang di persawahan ini merupakan burung hantu yang ditangkarkan oleh Kusaini, petani setempat. Penangkaran burung hantu ini difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.

Beberapa tahun terakhir ini, burung hantu jenis Tito Alba hasil penangkaran yang dilakukan oleh Kusaini beberapa kali telah dilepaskan ke alam liar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Moch Rony mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang sejak tahun 2009 yang lalu telah berikhtiar untuk melakukan penangkaran burung hantu jenis Tito Alba.

“Pak Kusaini yang membantu kita melakukan penangkaran burung Tito Alba ini,” kata Moch Rony di lokasi pelepasan.

Hal ini kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, merupakan bentuk perhatian Pemkab Jombang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang untuk tetap menjaga ekosistem keseimbangan alam yang ada di lingkungan, terutama di persawahan.

“Sebagaimana diketahui maraknya saat ini serangan hama tikus, ini tidak lepas salah satunya telah terjadi ketidakseimbangan sistem mata rantai ekosistem yang ada di alam,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini predator-predator atau musuh alami tikus telah banyak yang musnah. Musuh alami tikus ini di antaranya yakni, ular, burung hantu (Tito Alba), Burung Elang dan lainnya.

Oleh karenanya sambung dia, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang berupaya melakukan pengendalian hama tikus. Selain pengendalian secara kimiawi, pihaknya juga menggalakkan kembali pengendalian hama tikus secara alami.

“Yaitu dengan mengadakan kembali, memunculkan kembali, menangkarkan kembali musuh alaminya Tikus, yaitu Tito Alba ini,” tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang juga berharap, inisiasi yang telah dilakukan oleh Pemkab Jombang ini bisa diikuti oleh masyarakat.

“Paling tidak dengan tidak membunuh, tidak menembak, paling tidak seperti itu. Kemudian kita juga memprogramkan ada Pagupon atau kita istilahkan sebagai rumah singggahnya burung hantu,” ucapnya.

“Harapannya, Tito Alba atau burung hantu ini dengan makin banyak, Pagupon-Pagupon yang ada di persawahan, sehingga dia akan lebih mudah melakukan pengendalian tikus yang ada di sawah,” tandasnya lagi.

Sementara itu, penangkar burung hantu Tito Alba, Kusaini menuturkan, sejak tahun 2008 yang lalu ia telah memulai melakukan penangkaran burung hantu jenis Tito Alba seiring adanya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPTHT) satu tahun sebelumnya di desanya.

Saat itu dirinya membeli 4 pasang burung hantu di daerah Ngawi untuk kemudian dikembangkan dan ditangkarkan di desanya.

Salah satu kendala yang dihadapi Kusaini dalam melakukan penangkaran yakni ketersediaan Tikus sebagai pakan Tito Alba jika tanaman padi sudah beranjak tinggi.

“Jadi saya pakai freezer. Jadi waktu padi masih kecil, saya ambil (tikusnya). Sekarang ini ada sekitar 3 kwintal kalau tidak salah (di freezer) di rumah saya,” tutur Kusaini.

Kusaini mengaku, petani sekitar merasa senang dengan adanya penangkaran Tito Alba yang dilakukannya. Karena kata dia, Tito Alba ini bisa menekan hama tikus hingga 90 persen.(rif.hel)

Tags: