Tekan Harga, Dewan Jatim Minta Pemprov Lakukan Operasi Pasar

Harga sembako di pasaran dilaporkan mulai mengalami kenaikan. DPRD Jatim meminta Pemprov Jatim untuk melakukan operasi pasar terhadap komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga. [trie diana/bhirawa]

DPRD Jatim, Bhirawa
DPRD Jatim meminta Pemprov Jatim untuk bisa menjaga stok bahan pangan di tengah cuaca ekstrem dan inflasi yang cukup tinggi. Di antaranya dengan melakukan operasi pasar terhadap harga pangan yang cenderung mengalami kenaikan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim Anik Maslachah mengatakan, ada beberapa komoditi memang yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Di antaranya, beras dan telur ayam. Untuk beras, diakui bahwa stoknya kurang ideal.
“Selama ini kami melakukan koordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini Disperindag. Memang ada beberapa kenaikan, tapi masih normal,” ujar Anik, Selasa (5/12).
Dilanjutkannya, pihaknya melihat ada beberapa faktor kenaikan barang. Seperti kurs mata uang, cuaca dan distribusi yang tersendat. Dalam konteks kenaikan kali ini, politisi PKB itu menyampaikan bahwa faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil produksi pada bahan pokok yang stoknya berkurang. Di samping menjelang Natal dan akhir tahun di mana permintaan sembako cenderung meningkat.
“Ada kenaikan konsumsi pada akhir tahun. Kalau kenaikan itu kemudian Januari bisa turun itu wajar. Tapi kalau tetap naik terus, harus ditindaklanjuti lebih jauh. Kita sementara ini minta dinas terkait untuk cek,” bebernya.
Terpisah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim Muhammad Ardi Prasetyawan mengakui memang cuaca saat ini tengah ekstrem. Namun, dirinya memastikan bahwa stok bahan pokok di Jatim tetap tercukupi. “Inflasi cukup pada nilai 0,23. Dan itu kenaikan sedikit di beras,” kata Ardi.
Dia melanjutkan, oleh karena itu pihaknya menginstruksikan untuk melakukan operasi pasar. “Menteri Perdagangan sudah minta Bulog dan dinas untuk operasi pasar terhadap beras,” jelasnya.
Meski tidak ada masalah sebenarnya pada stok. Hanya saja, ini dilakukan sebagai upaya memberi tahu kepada masyarakat bahwa stok tetap aman.
“Ini untuk menjaga stabilitasi beras. Bukan stok tidak ada. Sekaligus untuk memberi tahu masyarakat bahwa stok ada. Gula cukup, minyak goreng cukup dan tepung cukup,” bebernya. [cty]

Tags: