Tekan Impor Bahan Baku Hingga 40 Persen

Kepala Badiklat Jatim, Dr Saiful Rachman mendampingi Gubernur Jatim  Dr. H Soekarwo saat menyapa peserta Diklatpim II dan III di Gedung Bappeprov.

Kepala Badiklat Jatim, Dr Saiful Rachman mendampingi Gubernur Jatim Dr. H Soekarwo saat menyapa peserta Diklatpim II dan III di Gedung Bappeprov.

Pemprov, Bhirawa
‘Business is war’, itulah ungkapan yang disampaikan Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo dihadapan peserta Diklatpim II dan III. Kalimat tersebut menunjukkan kesiapan Jatim dalam upaya menghadapi  Asean Economic Community (AEC) atau perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA) 2015.
Salah satu kebijakan yang akan diterapkan yakni Pemprov Jatim terus berusaha menekan impor bahan baku penolong dan industri dari 83 persen hingga menjadi tinggal 40 persen.
“Jadi kalau kita impor bukan pisang, tapi sudah menjadi produk kripik, atau kayu yang sudah menjadi produk furniture,” katanya Soekarwo saat memberikan ceramah tematik pada peserta Diklatpim di Gedung Bappeprov Jatim, Senin (8/9).
Lebih lanjut pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan, saat ini prioritas industrialisasi besar yang dikembangkan Jatim yakni, berbasis agro, ikan dan produk olahan, tekstil, alas kaki (berbahan kulit hewan), furniture, makan dan minuman, pupuk, mesin dan peralatan, kemudian logam dasar besi dan baja. “Diperikanan jangan sampai impor ikan, melainkan sudah dikemas menjadi produk berbahan dasar ikan, sehingga bisa meningkatkan daya jual,” kata Pakde Karwo yang juga mantan Kepala Dinas Pendapatan Jatim itu.
Saat ini dari jumlah impor Jatim 43 persen merupakan bahan baku selter untuk industri logam. Jatim terus berusaha merebut Industri hulu logam demi kelancaran, dan berkembangnya industri hilirnya. Sehingga impor produk elektronik dan rumah tangga bisa diatasi dengan investasi lokal bukan dari impor.
Nilai impor Jatim pada Juli 2014 sebesar 1,966 miliar dollar AS atau turun 12,83 persen dibanding impor Juni 2014 yang mencapai 2,255 miliar dollar AS. Secara kumulatif, nilai impor Januari – Juli 2014 mencapai 14,694 miliar dollar atau naik 2,56 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 hanya 14.325.
Impor migas Jatim pada Juli 2014 mencapai 615,63 juta dollar AS atau naik 14,53 persen dibanding impor migas Juni 2014 yang hanya 537,54 juta dollar AS. Sedangkan selama Januari-Juli 2014 impor migas mencapai 4,334 miliar dollar As atau naik 26,75 persen dibanding impor migas periode yang sama 2013 hanya 3,419 miliar dollar.
Sedangkan impor non migas Jawa Timur pada Juli 2014 sebesaar 1,349 miliar dollar AS atau turun 21,48 persen dibanding impor non migas Juni 2014 sebesar 1,717 miliar dollar . Sementara selama Januari-Juli 2014 impor non migas Jawa Timur 10,361 miliar dollar AS, atau turun 5,03 persen dibanding periode yang sama 2013 mencapai 10,909 miliar dollar AS.
Selama Juli 2014 impor non migas Jawa Timur didominasi oleh pungkili industri makanan dengan nilai 174,28 juta dollar AS, diikuti , mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 146,14 juta dollar AS, sedangkan besi dan baja sebesar 106,93 juta dollar AS.
Kemudian gandum-ganduman sebesar 95,19 juta dolar, serta plastik & barang dari palstik 91,59 juta.dollar AS. Komoditi utama dari kelompok barang bungkil industri makanan (HS 23) adalah oil-cake&other solid residues,in pellet form, from the extract of soyabean oil senilai 138,78 juta dollar AS atau turun 10,93 persen dibanding sebelumnya.
Sedangkan di kelompok mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) komoditi utamanya adalah Machinery for preparing/making up tobacco, electrically operated senilai 16,45 juta dolar, naik 18,85 persen dari sebelumnya, dan di kelompok barang besi dan baja (HS 72) komoditi utamanya adalah slabs of iron/non alloy.
Selama Juli 2014 menurut Negara asal impor barang, Cina merupakan negara pemasok barang impor non migas Jawa Timur terbesar dengan nilai 303,19 juta dollar AS, diikuti Brazil 101,32 juta dollar AS, Amerika Serikat 98,07 juta dollar AS, Singapura 71,26 juta dollar AS dan Jepang sebesar 69,24 juta dollar AS. Kontribusi kelima mencapai 47,64 persen terhadap total impor non migas. [wwn]

Tags: