Tekan Kecelakaan, Satlantas Polrestabes Surabaya Bagi Helm SNI

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia memberikan helm SNI gratis kepada pengguna jalan di TL Jl Raya Darmo Surabaya, Kamis (2/5). [abednego/bhirawa]

(Gelaran Operasi Keselamatan Semeru 2019)

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kota Surabaya, terlebih laka lantas yang melibatkan pengguna kendaraan roda dua Satlantas Polrestabes Surabaya membagikan helm SNI (Standar Nasional Indonesia) kepada pengendara roda dua di Traffic Light (TL) Monumen Polisi Istimewa di Jl Raya Darmo, Kamis (2/5).
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia mengatakan bagi-bagi helm ini merupakan wujud dari pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2019. Pada operasi ini, Pandia mengaku mengedepankan upaya preventif. Sementara giat represif dilakukan pada pengguna jalan yang benar-benar melanggar lalu lintas dan rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
“Sebanyak 200 helm SNI kita bagikan kepada pengendara roda dua yang memang helmnya tidak layak pakai. Dan titiknya berpindah-pindah, tidak hanya di depan Monumen Polisi Istimewa saja,” kata AKBP Eva Guna Pandia.
Pandia menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Satlantas Polrestabes Surabaya kepada masyarakat Kota Surabaya yang sudah tertib. Pihaknya juga mengajak adik-adik dari duta lalu lintas, baik putera dan puteri untuk melakukan sosialisasi kepada pengendara roda dua. Tak hanya sosialisasi, duta lalu lintas ini juga melakukan pengecekan dan memantau. Kalau ada masyarakat yang tertib, diberi reward.
“Tetapi kalau ada masyarakat atau pengguna jalan yang helmnya kurang layak, langsung kita ganti dengan helm SNI,” jelasnya.
Dengan adanya pembagian helm gratis ini, Pandia mengimbau penguna jalan untuk tertib berlalu lintas. Dan juga menjaga keselamatan sendiri, serta keselamatan pengguna jalan lainnya. Sehingga masyarakat Kota Surabaya dapat menjalankan aktivitas dengan aman, nyaman dan lancar.
Ditanya mengenai angka laka lantas per hari di Surabaya, Pandia mengaku hal itu tidak bisa dipastikan. Hal itu dikarenakan Satlantas Polrestabes Surabaya gencar melakukan sosialisasi. Menurutnya, sekarang ini Surabaya merupakan Kota metropolis. Jadi, yang pertama, yaitu jumlah kendaraan bermotor setiap bulannya cukup besar. Per bulannya bisa sekitar 12-14 ribu unit kendaraan roda dua dan roda empat. Belum lagi masyarakat dari Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto yang bekerja di Surabaya, sehingga memang cukup padat.
“Tetapi kita selalu all out untuk melakukan sosialisasi tata tertib lalu lintas, dan juga pengaturan jalan dari kemacetan lalu lintas,” tegasnya.
Disinggung mengenai faktor penyebab laka lantas, Pandia menambahkan, ada banyak faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Salah satunya faktor human error. Masyarakat juga, sambung Pandia, sering terburu-buru mengendarai kendaraan bermotor saat berangkat kerja. Hal itu juga diakuinya sebagai salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Kita juga mengimbau bagi masyarakat yang capek dan kelelahan, atau kondisinya kurang fit supaya tidak mengemudi kendaraan roda dua dan roda empat. Karena hal itu membahayakan diri sendiri dan pengguna lain,” imbaunya. [bed]

Tags: