Tekan Kejahatan ,Kedepankan Peran Lingkungan Bagi Pengawasan Anak

Kapolrestabes-Surabaya-Kombes-Pol-Iman-Sumantri-saat-melakukan-pertemuan-dengan-Pimpinan-Muhammadiyah-Kota-Surabaya-Rabu-[27/4].-[abednego/bhirawa].

Kapolrestabes-Surabaya-Kombes-Pol-Iman-Sumantri-saat-melakukan-pertemuan-dengan-Pimpinan-Muhammadiyah-Kota-Surabaya-Rabu-[27/4].-[abednego/bhirawa].

(Polisi dan PD Muhammadiyah Surabaya Bahas Kejahatan Konvensional)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Kasus kejahatan jalanan dan penyalahgunaan narkoba masih banyak terjadi di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Tingginya angka kriminalitas ini menunjukkan bahwa faktor kemiskinan dan pendidikan keluarga di Surabaya masih perlu mendapat perhatian serius.
Persoalan itulah yang menjadi pokok bahasan dalam pertemuan antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya, Rabu (27/4). Bertempat di Polrestabes Surabaya, pertemuan yang digelar secara tertutup ini merupakan inisiatif Muhammadiyah yang merasa prihatin dengan tingginya kriminalitas di kota tersebut.
“Ini seperti sebuah rantai dan saling mengait. Kemiskinan menyebabkan warga tidak memiliki akses pendidikan yang bagus sehingga mudah terjerumus untuk berbuat jahat,” kata Kepala Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Mahsun usai pertemuan.
Lanjut Mahsun, peran Pemerintah daerah harus lebih ditingkatkan dalam sector kesejahteraan dan pendidikan masyarakat yang lebih baik. Bahkan, hinggas saat ini berbagai kasus kejahatan jalanan terutama penjambretan masih marak terjadi di Surabaya. Selama bulan April, jumlah kasus kejahatan jalanan di Surabaya tercatat sebanyak 37 kasus. Jumlah kasus ini lebih sedikit dibandingkan Maret 2016 yang mencapai 97 kasus.
Selanjutnya, kasus penyalahgunaan narkoba masih menjadi prioritas utama. Ini dibuktikan ketika Polrestabes Surabaya mengumumkan telah mengungkap sebanyak 161 kasus narkoba dan minuman keras ilegal selama satu bulan pada 21 Maret-20 April 2016. Dari kasus itu, polisi menangkap 190 tersangka dan menyita antara lain 479,4 gram sabu, 210 butir ekstasi, dan 155,81 gram ganja.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Iman Sumantri menegaskan, kriminalitas dapat ditekan apabila pendidikan di dalam keluarga dapat berjalan. Namun, banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga sering mengabaikan anak-anaknya. Dengan demikian, meski berasal dari keluarga mampu, seorang anak dapat berbuat jahat apabila tidak mendapat perhatian lebih di dalam keluarga.
“Peran lingkungan keluarga, terutama orang tua yakni ibu, sangat berperan guna membimbing perilaku anak. Keluarga merupakan benten pertama dari segala jenis tindak kejahatan yang mengancam anak,” tegas Iman Sumantri.
Ditambahkan Iman, ada empat poin yang dibahas dalam pertemuan dengan pihak Muhammadiyah. Empat poin itu adalah kejahatan konfensional, penyalagunaan narkoba, pergaulan bebas, dan radikalisme. Untuk mengatasi hal itu, kita bekerjasama dengan Muhammadiyah dalam mencegah empat poin yang tertera dalam pembahasan tadi.
“Dengan Muhammadiyah, kami akan mencoba bersinergi menguatkan peran ibu dalam keluarga. Nantinya Polwan dan Powad akan melakukan sosialisasi terkait pencegahan kejahatan dikalangan anak, melalui media yang dibalut dalam pengajian,” pungkasnya. [bed]

Tags: