Tekan Kekerasan, Gelar Jambore Anak Kota Batu-V

Pembukaan Jambore Anak ke-V Kota Batu yang dilaksanakan di Balaikota Among Tani Kota Batu,Rabu (21/12) kemarin.

Pembukaan Jambore Anak ke-V Kota Batu yang dilaksanakan di Balaikota Among Tani Kota Batu,Rabu (21/12) kemarin.

Kota Batu, Bhirawa
Tak kurang dari 1600 anak dari 24 desa/kelurahan di Kota Batu mendatangi Kantor Balaikota Among Tani, Rabu (21/12). Mereka mengikuti Jambore Anak Kota Batu yang telah dilaksanakan untuk kelima kalinya. Diharapkan adanya Jambore Anak ini bisa meminimalisir angka kekerasan anak di Kota Batu yang sempat meningkat.
Jambore diawali dengan karnaval dari rumah dinas ke Balai Kota Among Tani berbagai kegiatan dilaksanakan. Aksi anak-anak ini berlanjut di Balai Desa Among Tani, ditempat ini mereka menampilkan tari, nyanyi, teater, melukis, pameran serta dolan anak.
Kegiatan Jambore Anak ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batu dan melibatkan Forum Anak dari 24 Desa dan Kelurahan.
“Jambore Anak ini bertujuan sebagai wahana partisipasi anak. Lewat kegiatan ini kita memenuhi hak anak berpartisipasi, berkreasi saling kenal dan memberikan motivasi kepada anak-anak agar selalu berbuat baik,” terang Fuad, Rabu (21/12).
Forum Anak pada masing-masing desa mengikuti 9 mata lomba yang dilaksanakan dalam jambore ini, antara lain lomba karnaval, lomba administrasi, lomba foto, lomba teater, lomba yel-yel, lomba cerdas cermat, melukis dan pameran.
Tasya, salah satu peserta mengungkap kebahagiaannya karena mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Karena kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berkreasi, namun juga menjadi pusat inspirasi. “Banyak ilmu yang kita dapatkan, hingga kita terus termotivasi,” ujar Tasya.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko serta seluruh kepala SKPD, serta LPA Provinsi Jatim dan pengurus LPA Kota Batu. Dalam sambutannya, ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko mengajak seluruh undangan kembali melakukan penguatan keluarga.
Karena keluarga adalah benteng terkuat agar anak tidak menjadi korban kekerasan dan kriminalitas. Ia juga mengatakan prihatin masih banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan, asusila dan malah menjadi pelaku kriminalitas.
“Peran serta orang tua, LPA dan pemerintah ke depan harus lebih baik lagi, sehingga tidak ada kejadian lagi yang menimpa anak-anak,” ujar Walikota. [nas]

Tags: