Tekan Permasalahan Lalu Lintas, Dishub Kabupaten Malang Gelar Sosilaisasi

Dishub Kabupaten Malang saat menggelar Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kab Malang, di Hotel Savana, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang menggelar Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Malang. Sedangkan tujuan sosialisasi tersebut, yakni untuk memberikan peluang kepada masyarakat, pengusaha, dan akademisi serta tokoh masyarakat, agar bisa bersinegi dalam rangka mengurai kemacetan dan permasalahan lalu lintas di wilayah Kabupaten Malang.
Sosialisasi yang dilaksanakan ini, kata Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Selasa (8/10), usai menggelar Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Malang, di Hotel Savana, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tentunya untuk mengetahui hal-hal apa yang perlu kita lakukan dan rencanakan, yang pada intinya untuk mengurangai kemacetan dan tingkat kecelakaan di wilayah Kabupaten Malang. Sehingga pihaknya membuat tema Transformasi dan Kesiapan Pemerintah Daerah Untuk Meningkatan Profesionalisme Kinerja Menghadapi Tantangan dan Peluang Era Revolusi Industri 4.0.
Menurutnya, ada beberapa titik tingkat kemacetan di Kabupaten Malang, seperti di exit Tol Singosari di wilayah Karanglo, Kecamatan Singosari, exit Tol Pakis jika sudah dioperasionalkan, wilayah pusat Ibu Kota Kabupaten Malang di wilayah Kota Kepanjen, Jalan Raya Kebunanggung, Krebet Bululawang, dan arah ke wilayah Malang Selatan terutama di daerah Gondanglegi dan Dampit. “Untuk mengurai kemacetan, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, karena hal kemacetan tidak mungkin menjadi tumpuan Dishub Kabupaten Malang,” tegas Lutfi.
Sehingga, lanjut dia, dengan adanya Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini, kami akan mengkoordinasikan dengan Kota Malang dan Kota Batu. Sedangkan kendaraan yang masuk Kabupaten Malang rata-rata menuju Kota Batu maupun Kota Malang, dengan tujuan berwisata baik itu wisata alam, wisata buatan maupun wisata kuliner. Karena keluar masuknya kendaraan bertumpuh pada Kabupaten Malang terutama di wilayah Karanglo, Karangploso, Kebonagung arah ke Kepanjen, dan daerah di Bulalawang. “Kami mencoba untuk mengkoordinasikan bagaimana rekasa lalu lintasnya yang bisa dimanfaatkan. Dan kami pun juga meminta dukungan kepada masyarakat pemakai jalan untuk mentaati aturan yang ada,” ucapnya.
Lutfi menambahkan, dengan adanya Tol Pandaan-Malang, hal ini telah mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Lawang dan Singosari berkurang hingga 94 persen. Karena sebelum adanya Tol Pandaan-Malang kemacetan kendaraan berpusat di wilayah Malang Utaran, yakni Lawang dan Singosari, Karena kedua wilayah tersebut merupakan pintu masuk ke Kabupaten Malang. Namun, dengan adanya Tol Pandaan-Malang exit Tol Singosari Karanglo, maka bisa dikatakan tidak ada kemacetan atau arus lalu lintas lancar.
Meski arus lalu lintas Lawang-Singosari lenggang, kata dia, tapi tidak menutup kemungkina bisa terjadi black spot atau rawan kecelakaan disitu, karena kendaraan akan melaju kencang. “Kami berharap agar ada sinergisitas dan kerjasama yang baik, antara insan pers, masyarakat pengguna jalan maupun dari pengelola kelalu lintasan agar Kabupaten Malang khususnya dan Malang Raya pada umumnya keluar dari kemcetan kendaraan,” pungkasnya.[cyn]

Tags: