Tekan Stunting, Kadinkes Harapkan Remaja Sadar Gizi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo Ignasius.

Lumajang Bhirawa
Dalam rangka menekan jumlah angka balita yang mengalami Stunting di Kabupaten Lumajang, Dinkes (Dinas Kesehatan) Lumajang, telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan pra Konsepsi kepada para Remaja Putri baik yang pelajar maupun yang tidak sekolah dengan melibatkan lintas sektoral, juga mengharap kepada semua pihak terutama para calon itu yakni para remaja putri untuk sadar makanan yang bergizi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo Ignasius ketika dikonfirmasi diruang kerjanya Senin (7/10).
Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan program Nawacita presiden Joko Widodo, dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia diantaranya adalah program prioritas kesehatan Nasional, penurunan AKI/AKB, Stunting, pemberantasan Penyakit tidak menular, pemberantasan Tuberkulosis, imunisasi.
“Karena Penyakit ini bisa menurunkan kualitas Manusia Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, untuk menyelaraskan dengan pencanangkan Safari PKK KB Kesehatan tahun 2019 dengan sasaran Stunting dan penurunan AKI/AKB tersebut menurut Bayu merupakan tanggungjawab bersama yang melibatkan banyak pihak, sebab menurutnya program tersebut merupakan program jangka panjang yang harus di sosialisasikan secara simultan.
Stunting menurut Bayu banyak diakibatkan oleh kekurangan gizi baik itu pada bayi maupun para calon ibu (remaja putri) yang diakibatkan mengalami kekurangan gizi dan kurang darah sehingga ketika mereka hamil nanti juga akan menderita kurang darah yang berakibat terhadap bayi yang dikandungnya.
“Stunting itu perkembangan fisik (tinggi badan) tidak sesuai dengan usia anak, dan biasanya juga mengalami kekurangan kecerdasan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bayu Wibowo menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan stage holder yang terkait, telah memberi perhatian yang serius seperti berbagai sosialisasi kepada para remaja putri, pelajar, para pengantin, calon pengantin dan wanita (ibu) hamil dengan melibatkan lintas sektoral seperti Dinas Pendidikan, Kementrian Agama, pemerintah Desa serta OPD terkait.
“Fokus pada penurunan Angka stunting ini, kita telah sosialisasi ke sejumlah sekolah, ke Desa Desa dengan harapan dari sosialisasi itu nantinya mereka (remaja putri/pelajar) memiliki kesadaran terhadap makan makanan bergizi, karena mereka itu calon ibu hamil,” pungkasnya. [dwi]

Tags: