Teknologi Militer Indonesia Harus Bisa Bersaing

6-pesawatJakarta, Bhirawa
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengagumi kemajuan teknologi militer Indonesia dan mengharapkan harus mampu bersaing dengan produsen asing dalam memproduksi alutsista.
“Teknologi bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan riset dan biaya besar serta butuh saling mengisi dan kerja sama. Indonesia punya pengalaman yang cukup dalam teknologi,” kata Jusuf Kalla saat membuka pameran Indo Defence 2014 di Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjijanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, KSAL Laksamana Marsetio, serta KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.
Wapres mengatakan teknologi militer Indonesia sudah bagus dan sudah bisa bersaing, seperti panser Anoa. “Panser itu sangat bagus dan bisa bersaing,” kata wapres.
Sekalipun alutsista membutuhkan teknologi yang sangat canggih, Wapres mengatakan industri tersebut harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat disamping harus bisa mempertahankan dari serangan luar.
Salah satu kemampuan militer Indonesia, kata Wapres adalah bagaimana tentara nasional sudah mampu menyergap pesawat asing yang menyusupi perairan atau wilayah nasional.
“Kita bisa cegat dan berhasil. Khan itu berarti kemampuan kita bagus,” katanya.
Indo Defence merupakan agenda expo tahunan. Dalam expo tersebut selain pameran juga sejumlah forum-forum industri pertahanan digelar.
Pada 2014 ini, Indo Defence akan dilaksanakan pada 5-8 November. Acara ini diperkirakan mencapai 15 ribu delegasi dan pembeli yang berada di Indonesia.
Beli Sebelas Helikopter Airbus Anti-Kapal Selam
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan akan membeli sebelas helikopter rotorcraft Airbus AS565 MBe Panther untuk meningkatkan kemampuan perang anti-kapal selam atau anti-submarine warfare.
“Panther kini menjadi salah satu platform ringan/sedang anti-kapal selam yang terbaik di dunia, dengan rangkaian ASW terdepan dan kemampuan untuk beroperasi dari korvet atau fregat kecil,” kata Direktur Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik Philippe Monteux dalam keterangan tertulisnya pada pameran Industri Pertahanan ‘Indo Defence Expo 2014’ di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Dengan jadwal pengiriman selama tiga tahun, helikopter AS565 MBe akan dipasok oleh Airbus Helicopters untuk PT Dirgantara Indonesia.
Melalui kesepakatan industri strategis antara dua mitra ini, PT Dirgantara Indonesia akan memperlengkapi rotorcraft ini dengan peralatan penunjang misi sebelum diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut.
Peralatan tersebut mencakup dipping sonar ‘Helicopter Long-Range Active Sonar’ (HELRAS) dan sistem peluncur torpedo membekali armada itu dengan sistem yang sangat efektif untuk pengoperasian dari daratan maupun kapal.
“Solusi modern dan andal ini memenuhi kriteria kelautan Indonesia dan negaranegara lain di kawasan Asia-Pasifik, berkat kemitraan kami dengan PT Dirgantara Indonesia dan pemasok sistem terbaik yang ada di industri ini,” katanya.  [ant.ira]

Keterangan Foto : Wapres Jusuf Kalla (kanan) didampingi Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) dan Plt. Dirut PT. Pindad Tri Hardjono (tengah) memeriksa senjata laras panjang terbaru buatan pindad pada Indo Defence Expo 2014 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/11) kemarin.

Tags: