Telaah Kritis Sosok Harun Yahya

Judul : Harun Yahya Undercover
Penulis : Bernando J. Sujibto
Editor : Yudi
Tata Sampul : Ferdika
Tata Isi : Ellena
Pra Cetak : Antini, Dwi, Wardi
Penerbit : IRCiSod
Cetakan I : September 2018
ISBN : 978-602-7696-61-7
Jumlah Hlm : 200 hlm.
Harga : Rp 60.000,-
Peresensi : Ahmad Muhli Junaidi
Guru Sejarah di SMA 3 Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.

Harun Yahya, atau Adnan Oktar adalah sosok fenomenal berasal dari Turki. Namun di akhir-akhir ini ia mendekam dalam penjara kepolisan Turki karena berbagai kasus hukum yang melilitnya. Ketenarannya seakan tenggelam begitu saja tatkala masalah-masalah hukum kerap kali menimpanya.
Harun Yahya pernah menjelma menjadi seorang yang amat getol mengampanyekan antitesis dari teori Charles Darwin. Ia menulis tak kurang dari 89 judul buku yang didedahkan untuk menolak teori evolusi tersebut. Sosok Harun Yahya begitu terkenal di seantero dunia Islam sejak 1990-an. Sejak itu, berbagai bukunya disalin ke lebih 50 bahasa dunia, termasuk ke bahasa Indonesia.
Masyarakat Indonesia mulai mengenal karya-karya Harun Yahya secara luas sejak tahun 2000-an. Indonesia ikut disasar oleh tim yang dikontrol dan dikelola dari Turki, dengan menyebar jejaring kecil di setiap negera yang ada umat Islam-nya, dengan tujun untuk mempromosikan karya-karyanya. Buku-buku awal karyanya, seperti Keruntuhan Teori Evolusi (1997) dan Negeri-Negeri yang Musnah (1999) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Di samping itu, situs internet atas nama Harun Yahya dengan menu buku-buku yang siap unduh secara gratis dengan alamat id.harunyahya.com sudah bisa diakses publik Indonesia sejak sekitar tahun 2000-an.
Harun Yahya semakin populer di hati umat Islam Indonesia dengan sokongan penerbit Risalah Gusti, Robbani Press, Dzikra, dan Pustaka Sains Populer Islam (PUSPI). Dari penerbit-penerbit itulah pemikiran dalam karya-karya Harun Yahya terendus menjadi trendlitter di pesantren-pesantren di nusantara.
Narasi yang terbangun atas bantuan media penerbitan itu dan diterima publik muslim Indonesia secara umum adalah bahwa harun Yahya seorang da’i, ilmuwan muslim, ulama, orang yang membuktikan kebenaran Al-Qur’an, peruntuh teori Evolusi Darwin, dan sebagainya. Dengan demikian, buku-buku Harun Yahya menjadi rujukan dalam proyek islamisasi ilmu pengetahuan yang digagas para ilmuan muslim di kampus-kampus. Oleh karena itu, Harun Yahya semakin memperoleh panggung (hlm. 16-17).
Namun sayang, kisah-kisah menakjubkan tentang sosok Adnan Oktar ini semakin paradoks. Negara asalnya pun mulai curiga atas apa yang membuatnya sebegitu tenar di dunia Islam. Rakyat Turki yang sangat sagum sedari awal, terhenyak setelah tahu satu demi satu paradoksisme Harun Yahya terkuak. Dan kaum muslimin Turki pun kini secara umum muak melihat sosok yang satu ini.
Apa yang tergambar di atas, adalah sebagian kecil fakta-fakta yang peresensi ambil dari buku ‘Harun Yahya Undercover’ yang ditulis oleh alumni Pascasarjana Universitas Selcuk, Konya Turki, bernama Bernando J. Sujibto. Buku tulisan B.J. ini, demikian sapaan akrabnya, merupakan simultan akademik yang secara mendalam meneroka sosok dan kiprah Harun Yahya di tempat di mana ia dilahirkan.
Boleh dikata, buku ini ialah informasi primer tantang Adnan Oktar sebab si penulisnya selama kurang lebih tiga tahun berkutat dengan karya-karya Harun yahya secara langsung dengan bahasa langsung yang diucapkan oleh Harun Yahya itu sendiri, yaitu bahasa Turki. Penelitiannya dilangsungkan di sela-sela menempuh pendidikikan Magister Sosiologi di kampur ternama Turki. Dengan demikian, buku ini mempunyai standar keilmiahan cukup mendalam.
Buku B.J. ini dibagi menjadi 12 bagian. Empat bagian mengulas tentang sosok Harun Yahya secara personal, seperti kelahiran, masa kecil, masa studi, masa-masa awal kiprah di jalan dakwah, masa pembentukan jaringan, dan masa-masa pembinaan para pengikutnya. Tujuh bagian terpenting adalah menyangkut tentang cara-cara dakwah atau tepatnya, propaganda Harun Yahya melalui buku-buku, TV, dan video. Bagian ini juga mengulas sumber keuangan, dan segudang paradoks lainnya. Sedangkan satu bagian terakhir berisi tentang testimoni yang membahas peranan, kasus-kasus dan segala gerak perkumpulan Harun Yahya.
Sebagai karya yang berstandar keilmiahan cukup ketat, buku ini dipenuhi oleh istilah-istilah dari bahasa Turki dan bahasa Inggris, namun sang penulisnya selalu membeberkan keterangan secukupnya, sehingga tetap dapat dipahami dengan jelas. Namun, testimoni Edip Yuksel dalam bahasa Inggris tetap dibubuhkan tanpa terjemahan, sehingga bagi sebagian pembaca yang belum paham bahasa Inggris akan cukup kesulitan memahami testimoni tersebut (hlm. 160-172).
Secara memuaskan, B.J. telah berhasil menelaah Harun Yahya dengan segudang paradoksismenya. Baginya, Harun Yahya merupakan sosok penting dalam membangkitkan stimulus keilmuan umat Islam terkait saintifik-eksakta. Namun, paradoksisme yang menyelubunginya pun harus didedahkan secara adil agar para simpatisan atau pengikutnya bertambah sadar siapa Harun yahya itu sebenarnya.
Jika ada maqala Ali bin Abi Thalib ra. ‘undzur ma qala, walan tandzur man qala’, tetaplah harus dipegang erat-erat, lebih-lebih kaum santri. Akan tetapi, fanatik buta atas sosok yang mengatakan pun harus dikritisi dengan bijak. Di sinilah karya ini sangat signifikan dalam pencerahan atas sosok Harun Yahya. Selamat membaca buku aslinya dari karya kesekian B.J. Wallahu A’lam!
———– *** ————-

Rate this article!
Tags: