Telantarkan Pasien, RS Siti Hajar Akui Kesalahan

RSI Siti Hajar Sidoarjo

RSI Siti Hajar Sidoarjo

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi E DPRD Jatim akhirnya memenuhi janjinya untuk memanggil RS Siti Hajar Sidoarjo terkait amburadulnya sistem pelayanan di RS tersebut yang mengakibatkan korban yakni Hery Prasetyo yang notabene anggota DPRD Jatim terkena stroke. Dalam hearing tersebut diketahui jika politisi asal Partai Demokrat ini tidak tertangani selama 48,5 jam akibat alat CT scan tidak jalan alias rusak.
Ketua Komisi E DPRD Jatim dr Agung Mulyono menegaskan seharusnya pihak RS segera merujuk pasien ke RS lainnya, bila diketahui alat CT scan yang ada rusak. Dengan begitu pasien segera tertangani. Karena penanganan gejala stroke tidak lebih dari 4 jam. “Saya berharap hal ini menjadi koreksi bersama agar ke depan tidak terjadi lagi kasus seperti ini,”tegas politisi asal Partai Demokrat, Senin (29/6).
Anggota Komisi E DPRD Jatim yang lain, Anisa Sjakur dalam pertemuan tersebut sudah sepakat ada evaluasi yang dilakukan secara berkala. Selain perlu adanya peningkatan pelayanan, dalam masalah ini juga tidak perlu saling menyalahkan. “Yang terpenting kasus ini sebagai pembelajaran bagi kita semua agar tidak terulang kembali ke depannya,”tambah politikus asal PKB ini.
Sementara dari pihak RS Siti Hajar melalui Direkturnya dr Hidayat mengaku tidak mendengar kabar tersebut. Hal itu diketahuinya setelah ada laporan dari bawahannya jika pasien yang bernama Hery Prsetyo sebenarnya sudah mendapat penanganan sejak awal masuk. Saat kejadian, pasien datang pukul 08.30 dalam posisi tidak sadar dan ngorok yang kemudian dirujuk di IGD RS Siti Hajar. “Tapi pada visite I, kondisi posisi detak jantung pasien lemah dan tensi tidak teraba sehingga secara diagnosa telah diberikan obat stroke,”akunya kepada dewan.
Namun saat itu pihak RS tidak bisa melakukan CT scan karena alat yang ada sedang rusak. “Kami sudah mencoba ke keluarga untuk dilakukan rujukan, tapi keluarga menolaknya,”tandasnya.
Bambang Heriyanto, salah satu keluarga pasien mengaku keluarga menolak dirujuk karena menghormati pihak rumah sakit. “Seharusnya pihak rumah sakit tidak perlu menawarkan, namun langsung merujuk ke RS lainnya. Jujur kami di sini sangat tidak paham dengan hasil diagnosa yang ada,”papar adik ipar dari Hery Prasetyo.
Terpisah, Kadis Kesehatan Jatim dr Harsono berjanji akan melakukan visitor di seluruh rumah sakit yang ada di Jatim, dengan harapan agar pelayanan mereka kepada seluruh pasien sesuai dengan Standar Operasi Pelayanan (SOP) yang ada. Dengan begitu tidak ada kabar lagi ada pasien yang dianaktirikan. [cty]

Tags: