Teliti Khasiat Bawang Merah Obati Kanker

Mahasiswa Departemen Kimia ITS,Alvin Romadhoni Putra (kanan), Iftyna Dewi Umaroh dan M Izzudin Jifaturrohman melakukan proses nanoenkapsulasi pada kandungan bawang merah, kemarin (25/7).

Surabaya, Bhirawa
Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan karena merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar bagi wanita. Sementara bawang merah, menjadi salah satu bumbu yang sangat familiar pada masakan lokal di Indonesia.
Keduanya ternyata saling berhubungan. Sebab, bawang merah dengan senyawa kuersetin yang lebih banyak di banding buah terbukti mampu menjadi bahan utama dalam pencegahan kanker payudara. Hal tersebut menjadi penelitian yang diangkat tiga mahasiswa dari Departemen Kimia Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Ketiganya ialah Alvin Romadhoni Putra, Iftyna Dewi Umaroh dan M Izzudin Jifaturrohman yang telah meneliti khasiat bawang merah untuk anti kanker.
Alvin Romadhoni Putra sebagai ketua tim peneliti mengakui, senyawa kuersetin diyakini mampu menginduksi apoptosis dan menghambat sel kanker payudara. Selain itu, senyawa kuersetin juga memiliki efek dalam meningkatkan efikasi cisplatin yang merupakan salah satu obat kanker. Diantaranya adalah, kanker ovarium, kanker kolon dan kanker paru-paru.
“Karena manfaat dari kandungan senyawa kuersetin ini lah, bawang merah bisa dijadikan agen anti kanker” ungkap dia.
Senyawa kuersetin ini mampu mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor. Meskipun begitu. Senyawa kuersetin juga memiliki sifat kelarutan, biovailibilitas, sifat hidrofobik dan permeabilitas yang buruk. “Oleh karena itu, kami menginisiasi untuk membuat kuersetin lebih larut di dalam tubuh. Untuk itu, kami melakukan proses nanoenkapsulasi dan nanocarrier dalam bovine serum albumin (BSA)” tutur dia.
Penggunaan BSA (protein sapi) ini, sambung dia, sangat berguna sebagai pembawa kuersetin ke dalam tubuh dalam bentuk nanoenkapsulasi. Terlebih lagi, adanya kantong hidrofobik dalam BSA akan mempermudah proses reaksi kuersetin.
“Proses nanoenkapsulasi kuersetin-BSA digunakan untuk meningkatkan kinerja kuersetin sebagai anti kanker yang tepat sasaran. karena nanoenkapsulasi akan membidik sel kanker tanpa merusak sel lain disekitarnya” jelas mahasiswa angkatan 2016 ini.
Dengan adanya penelitian tersebut, ia berharap jika kedepan akan ada pengembangan inovasi serupa untuk bisa dikonsumsi bagi penderita kanker payudara.
Perlu diketahui, kanker payudara merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar bagi wanita. Hal itupun dibenarkan oleh Wolrd Health Organization (WHO) yang mencatat jumlah pasien kanker payudara mencapai 13 juta jiwa dalam kurun waktu empat tahun (2008-2015). Sehingga penyakit mematikan ini cukup menyita perhatian bagi para peniliti dunia. [ina]

Tags: