Tembus Hingga 184 Kasus Positif, Kabupaten Kediri Miliki Mesin PCR

Direktur RSKK, Dr dr Ibnu Gunawan

Kab Kediri, Bhirawa
Kabupaten Kediri menerima dukungan penanganan Covid 19 berupa mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 dari Gugus Tugas Provinsi Jatim. Bantuan mesin ini diserahkan di Gedung Negara Grahadi Surabaya oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono.

Sebanyak 10 mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) diserahkan kepada 10 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Kabupaten Kediri merupakan salah satu penerima bantuan mesin PCR ini dan diterima Direktur RSKK, Dr dr Ibnu Gunawan.

Dengan adanya mesin ini diharapkan dapat mempercepat penanganan Covid 19 di Kabupaten Kediri. Dengan adanya alat ini penemuan kasus confirm Covid 19 bisa lebih cepat dan lebih masif. Tidak ada lagi pasien yang harus dirawat lama di RS karena menunggu hasil swab yang lama.

”Tentu saja harapannya akan mempercepat upaya memutus rantai penularan Covid 19. Dengan adanya mesin PCR, kini pemeriksaan spesimen dapat dilakukan di Kabupaten Kediri, tidak perlu lagi dikirim ke Surabaya. Sekali running bisa 90 sampel selama 2 jam. Kemudian mixing dan masuk ke alat PCR selama sekitar 1 jam, hasil selesai sekitar 3 jam hingga 3,5 jam,” katanya dr Ibnu

Dr Ibnu menambahkan, dengan mesin ini maka dapat dilakukan pemeriksaan swab mandiri. Sehingga dapat mempercepat penentuan hasil pemeriksaan swab dan langkah pengobatan selanjutnya.

Data Gugus Tugas Kabupaten Kediri saat ini terdapat 184 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 148 orang dirawat, 26 orang sembuh dan 10 orang meninggal.

Juru bicara Gugus Tugas Kabupaten Kediri, Ahmad Chotib mengatakan, keberhasilan dalam menangani pandemi Covid 19 ini tergantung peran serta masyarakat. ”Mari bersama – sama secara disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, jaga jarak dan wajib memakai masker saat beraktivitas,” ujarnya

Menurutnya Chotib, yang perlu diingat beberapa daerah di Jawa Timur merupakan episentrum penyebaran Covid 19. Maka jika tidak ada kepentingan mendesak, agar masyarakat tidak bepergian ke daerah itu, serta selalu waspada dan melakukan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat bepergian dari daerah episentrum Covid 19,” tandasnya. [van]

Tags: