Tempat Ngoplos Epliji Meledak, Puluhan Rumah Rusak

21-LPG-Meledak-(13)Batu, Bhirawa
Tak mengindahkan peringatan dari warga, sebuah rumah di Jl.Abdul Rahman Gg.II nomor 5 Kota Batu hancur akibat ledakan dari kebocoran tabung elpiji, Kamis (20/3) pukul 04.50 WIB. Diduga, rumah yang digunakan untuk menjual elpiji ini juga dimanfaatkan untuk mengoplos gas dari elpiji subsidi ke tabung elpiji non subsidi. Akibat kejadian itu, empat orang mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) adalah milik David Wijaya (57) yang tinggal bersama istrinya, Kristin Wijaya (56) dan anaknya Dani Wijaya (27). Selain mereka bertiga, seorang tetangga korban yang bernama Sari (25) juga ikut menjadi korban setelah tertimpa reruntuhan atap rumah.
“Dari keempat korban ini, yang mengalami luka parah adalah Kristin Wijaya. Ia mengalami luka bakar hingga 80 persen dan kini dirawat di rumah sakit,” ujar Kapolresta Batu, AKBP Windiyanto Pratomo saat ditemui di TKP, Kamis (20/3).
Sedangkan tiga korban lainnya mengalami luka lebih ringan. Ketiganya mengalami luka-luka akibat tertimpa serpihan bangunan dan perabot rumah yang hancur dan terlempar saat ledakan terjadi.
Ledakan yang diakibatkan kebocoran tabung elpiji ini sangat besar dan membuat tiga rumah mengalami kerusakan parah. Rumah tersebut adalah rumah milik korban David yang kondisinya bisa dikatakan hancur. Sedangkan dua rumah lainnya adalah milik H.Anwar dan milik Heri tetangga terdekat korban.
Selain itu, efek dari ledakan juga harus dialami belasan bahkan puluhan rumah lainnya yang berjarak sekitar 100 meter dari TKP. Rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan lebih ringan seperti, atap-atap rumah yang runtuh, kaca jendela yang pecah, dan pintu yang terlepas dari tempatnya.
“Rumah saya ini untuk menuju TKP masih terhalang sebuah bangunan. Namun rumah saya juga ikut rusak, banyak kaca pecah, bahkan pintu depan rumah sampai terlepas dan roboh,”ujar Ny.Rasyid yang rumahnya berjarak tiga blok dari TKP.
“Untungnya saat kejadian saya masih shalat Shubuh di masjid yang berjarak sekitar 100 meter. Jadi saya tidak mengalami luka.Namun demikian bunyi ledakan juga terdengar keras dari masjid,”tambah Ny.Rasyid. Informasinya, bunyi ledakan elpiji ini masih terdengar dalam radius 5 Km.
Adanya kejadian itu, tim Gegana dari Brimob dan tim Labfor dari Polda Jatim langsung turun lapangan melakukan olah TKP. Tim labfor yang dipimpin Kombespol Magdalena ini langsung melakukan olah TKP dan mencari penyebab dari ledakan.
Selain itu, petugas juga mencari barang bukti untuk memastikan apakah di TKP tersebut juga digunakan untuk mengoplos elpiji dari tabung berukuran 3 Kg (subsidi) untuk dimasukkan ke tabung ukuran 12 Kg (non subsidi). Apalagi diketahui bahwa tabung yang berada di TKP jumlahnya mencapai ratusan biji.
“Kami sudah pernah mengingatkan kepada pak David. Karena setiap kali waktu shubuh (pagi hari) sering tercium bau elpiji di rumah saya yang diduga berasal dari rumah Pak David. Namun demikian peringatan beberapa warga itu tidak diindahkan oleh yang bersangkutan,”ungkap salah seorang warga yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
Saat ini, saksi utama untuk mengetahui persis kronologi kejadian hingga terjadi ledakan adalah Ny. Kristin Wijaya. Namun Ny.Kristin hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif di RS.Baptis Kota Batu. Ia mengalami luka bakar serius hingga mencapai 80 persen.
“Saat ini petugas Polres bersama Labfor dan Genana masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari ledakan dan berapa tabung yang mengalami kebocoran. Selain itu kita juga menyelidiki apakah di TKP tersebut juga digunakan untuk penyuntikan gas elpiji (pengoplosan-red),”pungkas Windiyanto. [nas]

Tags: