Tempat Sampah Dipermak Jadi Taman Mini Dilengkapi Kereta Kencana

Empat kereta kencana yang di parkir di pendopo Kantor Kelurahan Jemur Wonosari menjadi hiburan bagi warga yang mengurus berbagai pelayanan di sana. [Gegeh Bagus Setiadi]

Empat kereta kencana yang di parkir di pendopo Kantor Kelurahan Jemur Wonosari menjadi hiburan bagi warga yang mengurus berbagai pelayanan di sana. [Gegeh Bagus Setiadi]

Asrinya Kantor Kelurahan Jemur Wonosari
Kota Surabaya, Bhirawa
Di tengah hingar-bingarnya Kota Pahlawan, suasana Kantor Kelurahan Jemur Wonosari yang terletak di Jalan Jemursari Nomor 49 Surabaya seolah bukan kantor pemerintahan. Malah lebih mirip puri atau istana kecil yang asri nan teduh layaknya khas pedesaan zaman dulu. Tampak juga kereta kencana yang dilaburi bunga di Pendopo menambah kesan mistiknya.
Begitu Harian Bhirawa masuk gerbang kantor kelurahan kemarin, mata langsung tertarik pada keempat kereta kencana yang di parkir di pendopo. Layaknya museum kuno yang masih terawat akan kelestarian budayanya. Hal ini semata-mata dilakukan untuk memanjakan warga agar merasa nyaman, sejuk, dan berkesan akan nilai sejarahnya.
Tak sedikit pula warga yang mengurus berbagai pelayanan menyempatkan waktunya untuk melihat-lihat suasana tersebut. Bahkan, sebagian warga memanfaatkan kereta kencana tersebut sebagai background dalam fotonya.
Di samping pendopo, tak kalah indahnya lantaran terdapat taman mini berkonsep pedesaan. Unsur  suasana pedesaan sangat kental terasa. Mulai dari puluhan tanaman toga, sayuran, buah-buahan hingga kicauan burung diiringi suara air mancur buatan. Dengan dilengkapi gazebo membuat warga enggan beranjak meninggalkan kantor kelurahan, hanya tertarik untuk sekadar menikmati suasa langka di tengah hiruk pikuknya kota.
Selain itu, taman mini juga dilengkapi bebatuan kecil yang tertata rapi untuk terapi kesehatan. Kecil memang, namun manfaat taman mini ini sungguh luar biasa. Warga bisa menggelar rapat di gazebo yang tertancap di sudut taman.
Keasrian yang berbudaya ini tak lain berkat tangan kreatif Lurah Jemur Wonosari  Nurul Muzayanah. Perempuan kelahiran Pacitan, 31 Desember 1964 ini mengubah tempat pembuangan sampah di area kantornya menjadi taman mini bernuansa khas pedesaan.
Kantor dengan luasan 1.500 m2 ini, 90 m2 memang sengaja dibuat taman dengan berbagai tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Tak sedikit pula hasilnya dipanen mereka yang ada di kantor kelurahan. Mulai dari pisang, kangkung, bayam, dan lombok.
“Awalnya dulu tempat sampah. Karena saya tidak suka tempat kumuh, lahan ini kami manfaatkan. Dan awal 2016 lalu, berinisiatif menjadikan taman mini. Dan sampah tiap harinya langsung diambil petugas kebersihan biar tidak menumpuk,” tutur Nurul Muzayanah menceritakan awal kantor kelurahan dipermak menjadi seperti itu.
Dipilihnya kereta kencana di parkir di pendopo, menurut perempuan berjilbab ini lantaran mencintai barang-barang antik yang bernilai sejarah tinggi. Bukan benda pusaka yang memiliki unsur mistis. Semua menurutnya murni karya seni.
Maklum, lurah yang menjabat sejak 5 Juli 2013 ini menggandrungi seni-seni tradisional. “Kereta kencana ini juga bisa dimanfaatkan warga sekitar. Kemarin ada mantenan       dipinjam untuk resepsinya,” ujarnya.
Nurul mengaku masih belum puas atas apa yang telah dikerjakannya selama ini. Karena itu dalam waktu dekat ini dia akan membuat Karang Taruna (Kartar) baru agar wilayah Jemur Wonosari memiliki nama dan ciri khas yang berbeda dengan wilayah lainnya.
“Saya masih belum puas, masih mau bikin ikon untuk Kelurahan Jemur Wonosari. Saya yakin warga juga antusias dalam menonjolkan ikon-ikon wilayah  pada penduduk ini,” pungkas mantan Sekretaris Kelurahan Jemur Wonosari ini.  [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: