Temu Keluarga Pahlawan dan Raja Nusantara

Persaudaraan Cinta Tanah Air yang dihadiri keluarga pahlawan Nasionla RI dan Raja Raja Nusantara di Hotel yusro Jombang, Minggu (19/3) keamrin. [ramadlan]

Korupsi Biang Kerusakan Bangsa
Jombang, Bhirawa
Para generasi dan  keluarga Pahlawan Nasional Republik Indonesia berkumpul di Jombang, Minggu ( 19/3 ). Mereka diantaranya adalah Zainal Karim generasi ke tiga Bung Tomo, serta keluarga Pahlawan Peta Supriadi, dan Kerabat dari Pangeran Diponegoro.
Keluarga Pahlawan ini berkumpul dalam rangka menghadiri acara kebangsaan di Hotel Yusro Jombang yang di gelar oleh Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia.
Dalam pertemuan persaudaraan Cinta Tanah Air di prakarsai salah satunya oleh Mu’ allif Shiddiqiyyah Ploso Jombang, KH. Muchtar Muchti itu juga dihadiri dihadiri para raja- raja dan sultan dari beberapa daerah di Indonesia.
Zainal Karim mengatakan nilai nilai kepahlawan yang menjunjung tinggi nilai cinta tanah air dan cinta bangsa Indonesia harus terus dikembangkan. Karena menurutnya sekarang ini muncul disintegrasi nilai- nilai kepahlawanan yang menjunjung tinggi nilai cinta tanah air dan cinta bangsa Indonesia. ” Salah satu agar nilai- nilai tersebut tumbuh kembali adalah lewat forum Persaudaraan Cinta Tanah Air tersebut,”tuturnya usai acara.
Kerabat Bung Tomo ini menambahakan, maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia menjadi biang kerusakan bangsa.”Ulah para koruptor mengancam eksistensi bangsa indonesia. Bisa jadi Indonesia akan habis dari peta dunia karena ulah mereka ( Koruptor ),”tandasnya.
Jika korupsi tidak di cegah, menurut Zainal karim akan mengalirkan kekeruhan ke semua lini kehidupan berbangsa. Ia berharap penegakan hukum yang tegas bisa dilakukan oleh semua fihak utamanya oleh para penegak hukum agar sumber kekisruhan berbangsa ( korupsi ) bisa di babat habis. “Saya berharap penegak hukum dapat berbuat lebih tegas menghukum para koruptor di negeri ini, penegakan hukum mutlak harus di lakukan,”tegasnya.
Sementara itu, KH. Muchtar Muchti, Pimpinan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso lewat pesan tausiyahnya menekankan pentingnya implementasi Revolusi Mental yang di kampanyekan oleh pemerintah.” Semuanya harus dibuktikan dengan fakta bicara, tidak boleh hanya sekedar omong saja,”tutur Kyai Muchtar Muchti.
Acara kebangsaan dan kultural ini juga mempertunjukkan kekayaan budaya Indonesia, di antaranya Tari Topeng, pertunjukan Seni Kuda Lumping, serta Kesenian Reog. Sebelum di tutup, di tampilkan juga aksi melukis dari empat pelukis di Jawa Timur, yang bertajuk Sketsa Nusantara, salah satunya adalah Cak Ugeng ( Sugeng ), pelukis yang dikenal dengan karya lukis sembur. Selain itu moment ini juga dihadiri tokoh lintas agama serta, Dandim Jombang serta perwakilan dari Polres Jombang juga tampak duduk di kursi undangan. [rur]

Tags: