Temukan Satu ODP Masuk Wilayah PSBB

Pemprov, Bhirawa
Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo langsung dilakukan evaluasi. Khususnya pada check point Waru depan Cito, Surabaya. Di titik yang menjadi pintu masuk Surabaya selatan dari Sidoarjo tersebut diketahui terjadi kepadatan yang cukup panjang, Selasa (28/4).
Oleh karena itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono berharap kesadaran masyarakat terkait aturan-aturan yang berlaku dalam PSBB. “Dalam sosialisasi PSBB yang sudah dilakukan, kemungkinan masyarakat belum memahami atau mengetahui bahwa hari ini (kemarin) sudah dilaksanakan PSBB sehingga kemacetan begitu panjang,” tutur Sekdaprov Heru saat konfrensi Pers di Gedung Negara Grahadi. Hingga tiga hari mendatang, lanjut Heru, penerapan PSBB akan dilakukan evaluasi oleh Gubernur Jatim.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo menerangkan, PSBB memiliki latar belakang secara epidemologis untuk melindungi masyarakat dari wabah covid-19. Karena itu, pengertian masyarakat menjadi sangat penting dalam pelaksanaannya. Pihaknya mengaku, sejak hari pertama pelaksanaan seluruh aspek telah diterapkan mulai dari screening, penyemprotan hingga public address sudah dilakukan.
Selain itu, aparat juga telah mengembalikan masyaraat ke daereah asal karena tidak ada kepentingan. Bahkan dalam screening tersebut ada satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) wilayah Jakarta yang masuk ke Surabaya dengan membawa surat keterangan. “Masih bayak yang berboncengan, tidak menggunakan masker hingga kendaraan dengan duduk berdampingan,” tutur Kombespol Trunoyudo.
Pada titik check point Waru, lanjut dia, membutuhkan evaluasi dan pemahaman seluruh masyarkat. Karena memang begitulah SOP yang harus dijalankan. “Sementara, titik tersebut merupakan titik strategis yang merupakan pintu masuk utama batas Sidoarjo dan Surabaya selatan yang sehari-hari juga padat,” tutur Trunoyudo.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga sempat memaparkan perkembangan update covid-19 di Jatim per hari kemarin. Terdapat penambahan 60 kasus positif baru yang tersebar di 13 daerah di Jatim. Di antara daerah tersebut, Surabaya menempati posisi pertama penambahan jumlah kasus positif sebanyak 20 orang. Disusul Kabupaten Sidoarjo sebanyak 11 orang dan empat di Kabupaten Tulungagung dan Kota Probolinggo.
Sementara jumlah kasus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) hingga kemarin tercatat 2.849 orang serta ODP sebanyak 18.768 kasus. “Penambahan kasus di Surabaya rata-rata 60 persen adalah dari PDP dan 21 persen adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Ini artinya kewaspadaan, kehati-hatian dan kesiapsiagaan harus dilipatgandakan. Karena memang ada hal yang tidak kita duga adalah carrier yaitu OTG,” tutur Khofifah.
Khofifah juga menegaskan, kewaspadaan harus ditingkatkan karena di Indonesia sebagian catatan, ODP yang potensial positif ada 10 persen. “Hal ini harus menjadi telaah lebih komperehensif untuk melakukan pencegahan penyebaran covid-19 di Jatim,” pungkas Khofifah. [tam]

Rate this article!
Tags: