Tenaga Kerja Profesional Tingkatkan Produktivitas

saifullah-yusufPemprov Jatim, Bhirawa
Penambahan tenaga kerja profesional baru seharusnya mampu meningkatkan produktifitas perusahaan, ujungnya akan memajukan perusahaan dan mampu berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul dalam
Kegiatan Penutupan Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna dan Penyerahan Penghargaan Siddhakarya Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 di Wisma SIER Rungkut, Surabaya, Kamis (15/12).
Dalam kesempatan itu, Gus ipul mengakui kalau angka pengangguran di Jatim masih tinggi sekitar 4,2 persen atau 800 ribuan orang. Untuk itu, diperlukan penanganan khusus. Apalagi saat ini muncul banyak tenaga kerja asing yang datang ke Jawa Timur yang dikawatirkan akan mengganggu kesempatan bagi tenaga kerja lokal.
“Tenaga kerja asing ternyata fisiknya lebih kuat karena mereka terbiasa bekerja di lebih dari dua musim sehingga negara memang perlu hadir untuk menegakkan aturan,” katanya.
Gus Ipul mengatakan, pelatihan seperti yang dilakukan Disnaker perlu diperbanyak dan diperluas, karena lulusan sekolah formal ternyata belum mampu melahirkan keterampilan.
“Lulusan SMK misalnya kadang tidak bisa ngelas, dan pelatihan seperti ini terbukti mampu memberikan keterampilan bagi mereka. Untuk itu diperlukan pelatihan dengan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan. Advokasi pendidikan ketrampilan menjadi fokus kita,”katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Dr H Sukardo MSi mengatakan, pelatihan bagi 950 tenaga kerja baru itu dilakukan selama enam bulan dan langsung disalurkan ke perusahaan penerima kerja. Dari jumlah itu, setidaknya 723 orang diantaranya saat ini langsung bekerja di 44 perusahaan.
Ke 44 perusahaan itu tersebar di beberapa daerah diantaranya Tuban, Malang, Nganjuk, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan, serta beberapa daerah lainnya. “Sudah enam bulan dilatih, hari ini mereka kami lepas untuk bisa bekerja di perusahaan yang telah ditempati.
Masih ada sisa 230 orang saat ini pelatihannya memang belum selesai namun mereka yang masih dilatih tetap akan kami salurkan ke perusahaan yang telah bekerjasama dalam pelatihan ini. “Adanya pelatihan ini juga untuk meningkatkan daya saing pada pasar kerja dan pasar bebas dengan diberlakukannya MEA,” katanya. [rac]

Tags: