Tenaga Smart City Kota Batu Harus Peka Kondisi Lahan Pertanian

Kendala yang dialami petani harus diketahui Tenaga Smart City untuk dicarikan solusinya. [anas/bhirawa]

Kota Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengingatkan agar pegawai Smart City yang telah terseleksi memahami kondisi lahan pertanian dan kebutuhan para petani. Maka diinstruksikan kepada dinas terkait agar tak terlalu banyak melakukan pembekalan. Tetapi pegawai Smart City yang akan menjadi pendamping petani ini harus lebih sering diajak turun lapangan.
Eddy Rumpoko yang akrab disapa ER ini mengatakan, 80 pegawai Smart City adalah tenaga-tenaga terpilih. Mereka telah terseleksi dari ratusan orang yang mengajukan diri dan ikut mendaftar penerimaan tenaga pendamping Smart City (SC).
”Mereka (Tenaga SC) ini orang-orang pintar. Lebih baik mereka ini diajak untuk turun lapangan agar lebih memahami kondisi pertanian Kota Batu dan apa kebutuhan para petani,” ujar ER, Selasa (29/8).
Untuk itu, para pegawai baru Smart City ini diajak ikut pelatihan di Demplot Pertanian Organik di Kel Sisir. Mereka diajak keliling lahan pertanian yang ada di sana.
Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan pengenalan lapangan ini untuk memicu para pegawai Smart City agar lebih aktif saat sudah ditetapkan sebagai pendamping petani. Dan dengan melihat langsung dan berbincang dengan petani organik, diharap peserta mampu berkreasi dan tidak terlalu pasif.
”Mereka juga dikenalkan pada pertanian organik, seperti brokoli, kubis, andewi, seledri, dll. Dan diharapkan mereka bisa berkreasi agar bisa meningkatkan produk pertanian organik ini dan membantu memasarkannya lewat program Smart City,” kata Sugeng.
Para pendamping ini, katanya, harus bisa membimbing para petani Kota Batu untuk meningkatkan produksi pertaniannya. Pendamping ini harus peka terhadap adanya potensi hama, kendala cuaca, sekaligus memberikan solusi bagi petani.
Adapun untuk tenaga yang bertugas sebagai operator harus mampu membantu para petani dalam menjual produksi pertaniannya melalui online atau internet, termasuk melakukan pengadaan alat dan obat-obatan pertanian. Untuk itu, setelah terseleksi, para PHL Smart City ini akan mendapatkan pelatihan khusus dari Dinas Pertanian dan Dinas Kominfo.
Diketahui, Smart City merupakan program Pemerintah Kota yang bertujuan sebagai sarana informasi pengelolaan sumber daya alam dan manusia di Kota Batu. Hal ini bertujuan untuk mendukung pelayanan publik yang akuntabel dan partisipatif. [nas]

Tags: