Tepis Ada Masalah Internal, PAN Serahkan Rekomendasi Asli Rasiyo-Abror

PAN sesaat sebelum menyerahkan kekurangan berkas pasangan Rasiyo-Abror secara tertutup ke KPU Surabaya, Rabu (19/8).  Ikut hadir Ketua DPD PAN Surabaya Surat, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Hartoyo serta pengurus dari PAN dan Demokrat Surabaya selaku pihak pengusung duet ini.

PAN sesaat sebelum menyerahkan kekurangan berkas pasangan Rasiyo-Abror secara tertutup ke KPU Surabaya, Rabu (19/8). Ikut hadir Ketua DPD PAN Surabaya Surat, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Hartoyo serta pengurus dari PAN dan Demokrat Surabaya selaku pihak pengusung duet ini.

KPU Surabaya, Bhirawa
Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim  menyerahkan rekomendasi asli untuk pasangan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo-Abror ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (19/8). “Sekjen DPP PAN yang mengantar surat rekomendasi asli ke Surabaya. Tapi yang mengantar ke KPU Surabaya, saya dan pengurus DPD PAN Surabaya,” kata Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik DPW PAN Jatim Firda Badrie saat penyerahan rekomendasi ke KPU Surabaya.
Adapun rombongan yang ikut hadir di KPU selain Firda, yakni Ketua DPD PAN Surabaya Surat, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Hartoyo serta pengurus dari PAN dan Demokrat Surabaya selaku pihak pengusung Rasiyo-Abror. “Saya diminta mendampingi temen-temen di DPD PAN Surabaya untuk menyerahkan rekomendasi. Termasuk dalam koalisi ini, saya diminta menjembati antara PAN dan Demokrat,” ujarnya.
Ia mengatakan rekomendasi asli sebelumnya diamankan DPP PAN di Jakarta dengan alasan takut hilang atau bermasalah. Rekomendasi belum bisa diserahkan karena pada saat pendaftaran karena bersamaan dengan pelaksanaan Muswil  PAN di Kediri.?
Selain itu menurut Firda karena KPU masih memberi kesempatan dua kali untuk penyerahan berkas, yaitu pada saat pendaftaran dan verifikasi mulai Rabu kemarin Jumat (21/8) mendatang.
Firda membantah, bahwa kabar polemik molornya rekomendasi yang diduga karena adanya masalah di internal PAN. ” Tidak ada, isu itu.  Rekomendasi yang saya bawa ini, adalah surat yang sama seperti yang ditandatangani Ketum dan Sekjen DPP PAN pada  10 Agustus lalu, atau sebelum mendaftar ke KPU yakni  11 Agustus kemarin,” kata Firda.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Surabaya, M Surat mengatakan kemarin PAN siap menyerahkan berkas persyaratan Rasiyo-Dhimam Abror ke KPU Kota Surabaya. Termasuk di dalamnya  rekomendasi yang berstempel basah dari DPP PAN.
Saat diminta menunjukkan rekom tersebut, Surat enggan menunjukkan dan berkelit dengan alasan bahwa rekom tersebut akan ditunjukkan setelah pihaknya bersama segenap pengurus DPC Partai Demokrat menyerahkan ke KPU Kota Surabaya. Sayangnya, setelah bertemu seluruh jajaran komisioner KPU Surabaya, Surat hanya menunjukkan selembaran kertas putih tanda terima dari KPU bahwa rekomendasi dan berkas yang kurang telah diserahkan.
Pantauan Bhirawa, penyerahan rekomendasi  Rasiyo-Abror oleh DPD PAN Kota Surabaya ke KPU Surabaya terkesan slintutan dan tidak transparan sehingga belum diketahui asli dan tidaknya surat rekomendasi itu. Apalagi pertemuan antara KPU, Panwas dan kedua perwakilan Demokrat serta PAN menggelar pertemuan di lantai 1 KPU Kota Surabaya secara tertutup.  Intinya baik DPD PAN Surabaya maupun KPU Surabaya tidak bersedia menunjukkan keaslian rekomendasi tersebut dan saling lempar pernyataan.
Sementara itu Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin mengatakan harusnya dari DPP partainya sendiri yang menunjukkan surat rekomendasi. “Kalau ada di kita ya nanti kita tunjukkan, bukan sekarang. Kan masih dalam proses penelitian setelah perbaikan. Basah semua, benar-benar basah tapi sudah kering. Panwas juga sudah meneliti tadi,” kata Robiyan Arifin setelah menerima rombongan PAN dan Partai Demokrat yang menyerahkan kekurangan berkas pasangan calon Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid kemarin.
Robiyan mengatakan, identik tidaknya berkas nanti diketahui di saat tahapan penelitian berkas yang berakhir sebelum 30 Agustus. “Saya hanya melihat sepintas kop-nya saja. Kan bukan hanya rekomnya yang diteliti. Yang penting sudah diserahkan oleh yang bersangkutan,” ujarnya.
Dia menjelaskan rekomendasi ini masih akan diteliti oleh KPU dan Panwas, beserta berkas pribadi paslon hingga 22 Agustus mendatang.
Komisioner KPU Kota Surabaya Purnomo sebelumnya menyatakan berkas dua pasangan Cawali-Cawawali Surabaya Rismaharini-Whisnu (PDIP) dan Rasiyo-Abror (Demokrat-PAN) belum lengkap sehingga harus dilengkapi pada saat tahapan perbaikan pada 19-22 Agustus 2015. “Hari ini (kemarin, red)  kami mengundang dua tim pasangan calon agar melengkapi berkas saat tahapan perbaikan,” kata Komisioner KPU Surabaya Purnomo.
Menurut dia, dalam Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, perbaikan berkas dilakukan selambat-lambatnya tiga hari sejak pemberitahuan dilakukan yakni mulai 19-22 Agustus.

Pakde Karwo Jamin
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Dr H Soekarwo menjamin keaslian rekom dari PAN untuk pasangan Rasiyo-Dhimam Abror. Jaminan keaslian itu diberikan Soekarwo lantaran rekomendasi PAN yang sebelumnya hanya diberikan berupa scan telah diberikan kemarin.
“Antara rekom yang diberikan hari ini (kemarin) dengan yang scan asli, tidak ada yang berbeda. Asli dan sama persis,” tegas Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya kemarin.
Menurut dia, rekom PAN tidak bisa diberikan saat pendaftaran karena waktu itu DPW PAN Jatim sedang mengadakan Muswil di Kediri. Sehingga meski rekom dipaksakan untuk diserahkan langsung, waktu tidak bisa tepat waktu. Oleh karena itu diambil inisiatif untuk discan agar waktu pendaftaran bisa diserahkan.
“Sekarang persyaratannya sudah lengkap karena rekom yang kemarin kurang sudah dilengkapi. Jadi soal urusan rekom sudah tuntas tinggal menunggu keputusan penetapan dari KPU pada  30 Agustus mendatang,” kata politisi yang menjabat Gubernur Jatim ini.
Terkait dukungan lain yang mengalir ke pasangan Rasiyo-Dhimam Abror, Pakde Karwo tidak mau berkomentar banyak. Alasannya biar Rasiyo-Dhimam Abror yang mengurus dan melakukan pendekatan sendiri. Dirinya lebih banyak berperan sebagai gubernur dibanding ketua partai politik.
“Nanti saya akan lebih banyak berperan sebagai gubernur. Kan tidak etis kalau saya ikut turun memenangkan pilkada salah satu calon, mengingat saya juga sebagai gubernur. Tapi saya lihat baik Pak Rasiyo maupun Mas Abror sudah melakukan komunikasi politik di Koalisi Mojopahit,” ungkapnya. [geh,iib]

Tags: