Terapkan e-Haji Akibat Visa Terlambat

Calon Jamaah Haji (CJH) saat mendapatkan obat-obatan untuk menjaga fisik saat di Tanah Suci. [Trie diana/bhirawa]

Calon Jamaah Haji (CJH) saat mendapatkan obat-obatan untuk menjaga fisik saat di Tanah Suci. [Trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Keterlambatan pemberian visa bagi sejumlah Calon Jamaah Haji (CJH) disebabkan karena adanya penerapan sistem haji elektronik atau e-hajj oleh otoritas Arab Saudi.  Akibatnya ada keterlambatan pemberangkatan CJH kloter pertama sebanyak 31 orang.
Sebenarnya Dengan sistem e Hajj  ini membutuhkan pemprosesan lebih lama, karena harus ada kesamaan antara data penerbangan, akomodasi, pemondokan dan lain-lain.Sistem e-Hajj ini berguna untuk menjamin setiap calon haji di Tanah Suci tidak telantar sehingga dapat fokus untuk beribadah.
Akibata penerapan sisitem e Hajj inilah ada keterlambatan penerbangan untuk 31 CJH Jatim yang masuk kloter pertama .  Sebenarnya keterlambatan ini  sesungguhnya sudah terasa sejak H-1 (19/8) kemarin menjelang masuknya calhaj asal Magetan dan Surabaya itu ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
“Sampai Rabu (19/8) pukul 16.30 WIB (H-1 satu kedatangan kloter pertama ke asrama haji) tercatat 20.416 calon haji yang sudah selesai visa-nya, sedangkan 6.907 calon haji masih belum ada visa-nya,” ungkap Kabid Penyelenggara Haji Kemenag Jatim, HM Sakur, Minggu (23/8) kemarin.
Selain itu menurut Kasi Dokumen dan Pendaftaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Dra Peni Wiluntari MM menjelaskan kalau keterlambatan itu bukan masalah besar karena solusinya sudah ada.
“Pihak Jakarta menjanjikan akan berusaha keras untuk menyelesaikan dengan pihak Kedubes Arab Saudi secepatnya,” katanya.
Dan apabila tetap tidak selesai juga, maka pihaknya tidak akan membiarkan terjadi “open seat” (kursi kosong), karena calon haji asal Surabaya sudah menandatangani SK Calhaj Penyangga.
“Artinya, calhaj yang tidak memiliki visa itu tidak akan dibatalkan keberangkatannya, tapi ditunda ke kloter berikutnya, sedangkan kekosongan akan diisi calhaj dari Surabaya. Kalau dibiarkan kosong, ya kita yang akan rugi, karena tiket pesawat itu mahal,” ujarnya.
Sedangkan dalam peresmian keberangkatan oleh Gubernur Jatim, Soekarwo di Asrama Haji Sukolilo Surabaya kemarin Gubernur mengakui  adanya permasalahan visa terhadap 31 calon jamaah haji sehingga mereka belum bisa berangkat mengikuti kloter pertama.
“Pemerintah melalui kementerian agama berjanji semua calon jamaah haji yang sudah terdaftar bisa berangkat namun yang visanya belum jadi akan menyusul dengan mengikuti kloter berikutnya,” tuturnya.
Selanjutnya, Gubernur juga meminta kepada para calon jamah haji supaya menjaga sikap selama di tanah suci. Selain itu ia juga meminta supaya Jawa Timur di doakan ke arah yang lebih baik.
“Semoga Jatim lebih makmur wilayahnya dan akhlak warganya menjadi lebih baik,” pungkas Soekarwo. [riq]

Rate this article!
Tags: