Terapkan KKN dari Rumah, Mahasiswa Unisla Fokus Tiga Program Utama

Rektor Universitas Islam Lamongan melepas secara simbolis peserta KKN. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Pandemi Covid-19 membuat Universitas Islam Lamongan (Unisla) memutuskan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dari Rumah (DR). Sebanyak 1.114 mahasiswa peserta KKN telah dilepas secara simbolis oleh Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, di halaman Kampus, Jalan Veteran, Lamongan (27/7).
“KKN yang dilakukan oleh mahasiswa sejumlah 1114, ini dari rumah masing-masing, sehingga tidak seperti KKN tahun tahun lalu yang ditempatkan di beberapa desa di 2 sampai 3 kecamatan, tetapi kali ini di desa/kelurahan, kecamatan masing-masing mereka bertempat tinggal,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, ada tiga program utama yang yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama melaksanakan KKN DR, pertama adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan upaya memutus penyebaran Covid-19.
“Jadi melalui desa/kelurahan, kecamatan masing-masing, mahasiswa membantu melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan Covid-19,” tuturnya.
Selain membantu memutus penyebaran Covid-19, mahasiswa juga melakukan identifikasi berbagai potensi yang ada di masing-masing desa.
“Dari potensi-potenai itu nanti dipilih beberapa desa di setiap kecamatan, kemudian akan dijadikan satu ke dalam sebuah buku dan akan kita terbitkan,” ucap Bambang.
Bambang berharap, dengan adanya buku tersebut, berbagai potensi desa yang ada di Kabupaten Lamongan dapat diketahui oleh masyarakat luas serta dapat dijadikan bahan untuk pengembangan desa.
“Buku ini akan kita diterbitkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Hard copy-nya untuk perpustakaan sehingga seluruh masyarakat Lamongan, seluruh masyarakat Jatim dan seluruh masyarakat Indonesia bisa melihat di perpustakaan. Selain itu juga kita terbitkan dalam e-book,” kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, selain dituangkan ke dalam sebuah buku, potensi-potensi yang orisinil juga akan dipatenkan melalui pengajuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
“Kemudian yang ketiga, dari potensi-potentsi yang ada di desa itu, kemungkinan ada hal-hal yang bisa kita mohonkan HaKI. kami tidak ingin seperti reog dan batik yang di-HaKI-kan oleh luar negeri. Maka potensi yang ada di Lamongan harus di-HaKI-kan di Lamongan.Misalnya, tahun lalu makam Joko Tingkir ini belum di-HaKI-kan, padahal kemana-mana sudah kita katakan Laskar Joko Tingkir dan sebagainya. Alhamdulillah KKN 2 tahun yang lalu kita HaKI-kan dan HaKI-nya sudah ada di Unisla,” ujar Bambang.
Sebelum melaksanakan KKN dari rumah, 1.114 mahasiswa peserta KKN Unisla mengikuti pembekalan terlebih dahulu yang dilakukan secara daring melalui zoom dan streaming YouTube. [aha]

Tags: