Terapkan Konsep Pembelajaran Berbasis Radio Kooperatif Edukasi

Pembelajaran online berbasis radio edukasi milik SMAMX memberikan nuansa baru dalam konsep pembelajaran “masa kini” yang menjawab kebutuhan siswa. Pembicaraan yang dibahas pun seputar mata pelajaran di sekolah yang sudah terjadwal.

Terobosan Inovasi Jawab Kebutuhan Siswa
Surabaya, Bhirawa
Terobosan inovasi terus diciptakan SMA Muhammadiyah X Surabaya (SMAM X). Kali ini, konsep pembelajaran radio kooperatif jadi pilihannya. Jika pada umumnya radio membahas perihal tren fashion dan gaya hidup (lifestyle), berbeda dengan SMAMX-Radio yang membahas tentang pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganegaraan.
Dikatakan Kepala SMAM X Surabaya, Sudarusman dipilihnya inovasi pembelajaran tersebut menjadi jawaban ditengah banyaknya siswa yang memiliki aktifitas tinggi diluar kelas.Yang mana hal itu menjadi permasalahan di sekolah nya. Sebab, siswa tidak bisa optimal dalam mengikuti dan memahami pembelajaran dan penjelasan langsung dari gurunya. Karena sebagian besar siswanya merupakan atlet, pemusik atupun bakat lain yang lebih banyak menghabiskan aktifitas belajarnya di lapangan atau panggung-panggung.
“Kami sudah ada e-learning, tetapi basisnya e-learning ya pelajaran dalam kelas. sementara anak-anak ini banyak aktivitas di luar kelas,” jelasnya di sela siaran radio, Selasa (7/5).
Hal tersebut yang kemudian menjadi tantangan bagi tim pengembangan Kurikulum SMAM X Surabaya. Sehingga pihaknya harus menyediakan media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk anak-anak. Dan Pembelajaran Online (e-Iearning) menggunakan Radio Edukasi adalah jawabannya. “Dengan menggunakan media ini, target kami anak-anak bisa senang belajar dimana saja dan bisa meningkatkan kerjasama antar siswa,”urai Sudarusman.
Ia menjelaskan untuk konsep pembelanjarannya sendiri, jelas dia, dengan mengalihkan sebagian mayeri pelajaran yang menarik ke balik meja siaran radio. Di mana guru bebas mengekspresikan bahan ajarnya melalui penyampaian verbal yang unik, menarik dan kekinian. Materi-materi yang dibawakan pun disiarkan secara streaming, yang kemudian bisa didengarkan oleh siswa atau wali murid melalui aplikasi SMAMX-Radio. Aplikasi tersebut bisa di unduh secara gratis melalui Google Plasystore.
“Siarannya menggunakan konsep podcast. Yaitu dua orang guru akan membahas sebuah materi pelajaran secara detail dan luas. Dibawakan dengan santai dan interaktif. Penyampaian seperti ini akan memberikan nuansa baru dalam pemberian sebuah materi. Sehingga materi belajar yang serius pun dapat ditangkap siswa secara baik,” papar dia.
Saat ini proses pembelajaran menggunakan radio ini sudah dicoba untuk pelajaran Sejarah, Agama Islam, Biologi, dan Pendidikan Kewarganegaraan selama sebulan sebagai tahap awal pengenalan kepada siswa. Dan baru akan diterapkan secara menyeluruh pada semua bidang study untuk tahun ajaran baru depan.
Siswa yang berada di luar sekolah diwajibkan meluangkan waktu dan presensi online untuk mengikuti siaran radio ini.
“Setiap materi yang disiarkan tentunya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya berdasarkan bidang studi masing-masing. Materi tersebut Iantas dikembangkan secara luas untuk bahan siaran,” lanjutnya.
Feedback juga bisa diberikan secara langsung oleh siswa atau pendengar. Melalui chat WhatsApp atau Line Messenger, siswa dapat langsung menanyakan sebuah pertanyaan kepada guru yang sedang siaran.

“Bongkar” Pendidikan Konvensional
Berbagain inovasi yang dihadirkan SMAM X Surabaya mendapat penilaian bagi Dewan Pendidikan Jatim. Terbaru, melalui konsep pembelajaran berbasis radio kooperatif edukasi “SMAMX-Radio”. Dikatakan anggota Dewan Pendidikan Jatim, Isa Ansory menilai, hadirnya radio edukasi berbasis pembelajaran online “membongkar” apa yang disebut pendidikan konvensional yang selama ini terjebak oleh ruang.
“Dengan adanya radio ini belajarnya anak-anak, jadwal pembelajaran mereka bisa melalui radio. Juga memberikan kebebasan agar lebih rileks sehingga tujuan pendidikan lebih tercapai,” tutur dia.
Hal itu, menurut dia, harus lebih dikembangkan oleh sekolah lainnya. Sebab, langkah itu menjadi bagian dari cara memahami kebutuhan anak-anak.
“Tidak hanya menyenangkan mereka melalui kesenangan mereka seperti main gadget dan game. Tapi juga dalam hal kebutuhan pembelajaran mereka,” pungkas dia.
Sementara itu, pengalaman menjadi penyiar radio juga diungkapkan oleh Mutiara Eka Bella Aprilianti. Siswa kelas XI IPA ini menuturkan banyak hal yang dipelajarinya selama menjadi penyiar radio SMAMX. Jika selama ini, penyiar radio memahami dan membahas tren fashion dan gaya hidup, bagi dia tidak. Ia bersama rekannya harus memahami materi yang akan dibahas bersama dua orang guru dalam setiap sesi siaran pembelajaran.
“Sebagai penyiar radio pembelajaran, pastinya kami juga dituntut untuk belajar dan paham materi yang dibahas. Berbeda dengan hanya membahas tren lifestyle,”kata dia.
Pembelajaran dengan memakai radio streaming menurutnya lebih efektif dibandingkan dengan memakai buku. Apalagi sebagai seorang siswa, kegiatannya di luar sekolah selama ini terbilang cukup padat. Selain aktif sebagai Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), ia juga menjadi koordinator Suporter untuk setiap pertandingan teman-temannya.
“Pembelajaran dengan radio lebih asyik karena mendengarkan guru menerangkan. Saat di luar dan di rumah saat santai bisa nambah ilmu dan refresing,”pungkasnya. [ina]

Tags: