Terapkan Perangkat Pintar, ITS Luncurkan I-Boat Kapal Tanpa Awak


Wakil Bupati Bangkalan Drs Mohni (kiri) dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) Mochamad Ashari saat melihat Misi rescue, Kapal Autonomuos atau ITS Autonomous Boat (I Boat) Kapal yang memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga bisa beroperasi tanpa awak.

Dimanfaatkan untuk Keperluan Bencana Alam
Surabaya, Bhirawa
Terobosan inovasi dibidang teknoligi terus dilakukan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS). Kali ini, inovasi buatan 41 orang, yang beranggotakan dosen dan mahasiswa meluncurkan kapal pintar tanpa awak yang diberi nama Intelligent Boat (i-Boat) di PT Galangan Kapal Madura, Selasa (29/9).
Menurut Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, peresmian i-Boat ini sekaligus rangkaian Lustrum XII ITS. Di samping itu, i-Boat ini sekaligus melengkapi produk – produk sebelumnya, seperti Robot Raisa dan mobil pintar (I-Car) yang telah diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2020 dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75.
“Dengan kondisi laut yang bergelombang terutama di saat cuaca buruk, kapal ini sangat presisi digunakan ke pulau – pulau kecil,” ujarnya.
Prof Ashari menjelaskan, dengan dikendalikan teknologi, i-Boat mampu menembus di berbagai cuaca serta berani melawan gelombang tinggi. Sehingga mampu membantu kecelakaan pada pelayaran seperti korban tenggelam. Apalagi kapal tanpa awak ini dikendalikan oleh teknologi berkat perangkat pintar yang dipasang.
“Dengan kemampuannya kapal ini dirancang dapat diperintah untuk menuju lokasi koordinat tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat koneksi internet di wilayah operasionalnya, pengguna dapat mengendalikan i- Boat melalui aplikasi user interface. Baik yang bersifat web-based maupun yang beroperasi melalui gadget android (smart-phone),” paparnya.
Melalui perintah operator, i-Boat akan berlayar menuju sasaran koordinat yang diinginkan. Dalam pengembangan penelitian tahap berikutnya, i-Boat akan memiliki fitur berupa pemanggilan dan penetapan koordinat tujuan dapat dilakukan untuk areal laut yang lebih luas.
Sementara itu, Manajer Unit Klaster Inovasi Kemaritiman, Ir Tri Achmadi PhD menambahkan, i-Boat bisa menempuh jarak hingga 10 kilometer dengan dikoordinir oleh operator menggunakan aplikasi tertentu.
“i-Boat ini bisa dijalankan sendiri dan akan kembali dengan otomatis. Jadi operator menjalankan melalui aplikasi tertentu seperti aplikasi ojek online, namun i-Boat bisa kembali ke tempat semula,” terangnya.
Dengan dilengkapi kamera yang beresolusi tinggi, i-Boat juga mampu memilih objek mana yang harus diangkut terlebih dahulu saat adanya tenggelam di laut. Seperti pada simulasi orang tenggelam tetapi ada pula boks yang tenggelam tidak direncanakan. i-Boat akan memilih menolong orang yang tenggelam.
Achmadi menambahkan, i-Boat buatan ITS ini akan dimanfaatkan ke segala keperluan bencana seperti penolongan korban di laut dan bencana lainnya. ”I-Boat juga bisa memilih titik aman saat menemukan korban tenggelam. Dengan begitu I-Boat ini sudah dalam uji kelayakan,” urainya.

Tahap Pengujian, Belum Produksi Massal
Kendati begitu, bukan berarti kapal tanpa awak ini sudah bisa diproduksi secara masal. Pasalnya, hingga kini i-Boat masih dalam tahap pengujian. Hal ini dijelaskan Direktur Operasi Biro Klasifikasi Indonesia, Mohammad Cholil. Menurutnya, untuk alat transportasi bahkan di sektor maritim tidak bisa langsung dijual. Harus melalui uji kelayakan untuk memastikan semua sistem tidak ada yang gagal.
“Selain aspek efisiensi dan efektivitas, aspek lain yang wajib dipenuhi dalam dunia transportasi laut adalah keselamatan awak kapal dan penumpang serta perlindungan lingkungan laut. Ketentuan ini telah ditetapkan International Maritime Organization (IMO) dan UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran,” jabarnya.
Kapal tanpa awak pertama yang masih harus diuji keselamatan 0 PP. Aturan sudah ada tapi harus diuji publik dulu. Ini baru tahap awal, belum pada tahap sertifikasi. Rencananya, aturan untuk pengajuan keamanan akan disusun dalam dua bulan. Sehingga bisa diajukan untuk sertifikasi. [ina]

Tags: