Terapkan Sistem KRPL, Sosialisasi ke PKK

21-KRPLUpaya Pemkab Sidoarjo Meningkatkan Konsumsi Pangan
Sidoarjo, Bhirawa
Masih rendahnya kualitas konsumsi pangan bagi warga Sidoarjo, utamanya konsumsi pangan sayur mayur, buah-buahan dan hewani. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus memberikan kreasi dan inovasi untuk menggairahkan pangan kepada warganya melalui sistem Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sidoarjo Dra. Wuwuh Setyani,M.Si, mengatakan kalau urusan pangan sudah diatur dalam UU No.18 tahun 2012 tengan Pangan. Penekanannya pada pemenuhan kebutuhan pangan ditingkat perorangan. “Yakni dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi daan kearifan lokal,” katanya.
Berdasarkan pemantauan, melalui PPH (Pola Pangan Harapan), kualitas konsumsi pangan masyarakat memang masih rendah. Penyebabnya adalah masih rendahnya konsumsi pangan hewani, sayur-mayur dan buah-buahan. Kalau konsumsi jenis padi-padian masih sangat besar, akhirnya terjadi ketidakseimbangan. “Konsumsi pangan masyarakat kurang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujarnya.
Upaya pemerintah yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengoptimalkan pemanfaatkan pekarangan, sebagai sumber pangan keluarga yang mandiri. Adapun KRPL adalah kegiatan membudidayakan berbagai jenis tanaman yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Seperti aneka umbi, sayuran, buah serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein.
Pola penempatannya dilakukan dengan sistem lokasi kawasan yang saling berdekatan, sehingga terbentuk sebuah kawasan yang kaya akan sumber pangan produksi sendiri. “Harapan kami bisa menumbuhkan kesadaran dan partisipasi kelompok wanita, untuk memanfaatkan lahan pekarangan agar tercukupinya ketersediaan pangan dan gizi di tingkat rumah tangga,” harap Wuwuh Setyani.
Sementara itu Kepala Bidang Pengadaan Pangan Ir. Abriyani Susilowati juga menambahkan kalau jumlah desa yang sudah melaksanankan program KRPL sebanyak 23 desa/kelurahan. Tahun 2014 ini meliputi di Desa Telasih, Kepunten dan Desa Grabakan, yang ketiganya ada di wilayah Kecamatan Tulangan.
Setelah dilakukan identivikasi. Dalam pelaksanaannya, warga akan diberikan benih sebagai awal pembudidaya tanaman maupun perinakanannya. Kalau lahannya kecil bisa menggunakan polibek. Sedangkan yang mempunyai lahan bisa langsung tanam di pekarangannya. Benih yang diberikan adalah sejenis terong, lombok dant tomat, tumbuhan kerasnya adalah jambu merah, belimbing dan sersat.
Masyarakat yang mendapatkan fasilitas ini terus didampingi oleh tim penyuluh. Mereka dibina terus hingga bisa melakukan pembibitan sendiri. Bahkan mereka sudah bisa mandiri sendiri berkelanjutan hingga pada tetangga sebelah-sebelahnya. “Seperti yang telah berhasil dilakukan oleh ibu-ibu warga di Desa Simogirang Kec. Prambon yang sampai saat ini masih berjalan dengan baik,” katanya. [ach]

Tags: