Terapkan Tringgo Pendidikan Karakter

Muhammad Nasir

Muhammad Nasir
Perhatian khusus terhadap pendidikan karakter membawa Muhammad Nasir sukses menyabet predikat kepala sekola berprestasi 2018. Ia meraih peringkat pertama jenjang Sekolah Dasar tingkat Provinsi Jatim.
Kesuksesan Nasir disebutnya tak lepas dari konsep tringgo Award yang dia terapkan. Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Limas) itu menjelaskan, tringgo award merupakan kesatuan dari Doktrin, Good to Good untuk menghasilkan sebuah penghargaan atau award.
“Saya melihat sekolah ini ada potensi untuk lebih baik dan melebihi ekspektasi yang selama ini belum tergali. Dari pengamatan saya, sumber daya tenaga pendidikan harus ditingkatkan” ungkapnya.
Filosofi guru dan karyawan menjadi subjek utama dalam pembentukan karakter pendidikan yang secara otomatis akan turun-temurun diikuti peserta didik. Dijelaskan pria asal Sragen ini, penerepan doktrin ia contohkan seperti penanaman tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) tenaga pendidik dan kependidikan, penanaman lima karakter pada siswa diantaranya, berpikir muda, tidak takut salah, berkata bisa, berani dan selalu perduli. “Point-point itu yang paling utama, yang kita tanamkan dalam diri siswa” imbuhnya.
Kemudian, tambah dia, ada Good to Good yang mengarah pada kekuatan pikiran posistif. “Kita ini, kalau berpikir negatifkan waktu kita sia-sia untuk hal itu. makanya kita coba arahkan untuk berbicara dan berpikir positif” sahutnya. Diungkapkannya, metode Good to Good merupakan bagian dari prinsip marketing kebaikan yang mengarah pada letter apresiasi.
“Satu orang harus membawa kebaikan kepada tiga orang, yang nantinya bisa dibuktiikan dengan letter apresiasi” ujarnya.
Terakhir, lanjut dia adalah sebuah penghargaan dalam konsep Limas Inspiring Award (LIA). Untuk penganugerahan LIA, pihaknya bekerjasama dengan komite sekolah dalam pemberian apresiasi penguatan apa yang sudah dikerjakan tenaga pendidik dan siswa.
Pria berumur 43 tahun ini juga mengakui, hasil dari penerapan tringgo yang selama ini adalah tercapainya target Limas untuk go international, dengan di tandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) dengan Malaysia. “Alhamdulillah dengan penerapan tringgo ini, kami tekan MoU dengan Malaysia dalam bidang program Dokter kecil (Dokcil) dan pertukaran pelajar” Tutur laki-laki lulusan magister Manajemen Pendidikan Islam .
Kesuksesan tringgo award selama enam tahun dalam membentuk pendidikan karakter di lingkungan sekolahnya, tidak membuat Natsir berpuas diri. Terbukti, tahun ini pihaknya juga akan membuka kelas bakat untuk mengembangkan potensi dan bakat siswanya.
“Kita sadar bahwa setiap pribadi punya kelebihan yang nantinya akan menjadi senjata bagi dia untuk menuju kesuksesannya. Meskipun beberapa wali murid mengungkapkan keberatannya. Tapi, hal tersebut tidak mengganggu kami” paparnya.
Lebih lanjut, Ketua Majelis Kader Muhammadiyah Surabaya ini menuturkan, dirinya terinspirasi dengan penerapan metode yang ditawarkan Finlandia dalam membentuk karakter siswa. “Kita terapkan, hati, pikiran dan tangan (seni) untuk diterapkan pada kelas bakat” tuturnya.[ina]

Rate this article!
Tags: