Terdampak Banjir, 546 Hektare Tanaman Padi di Bojonegoro Terancam Gagal Panen

Kabid Saepras dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani.

Bojonegoro,Bhirawa.
Ribuan hektare tanaman padi milik petani di 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang terendam banjir. Setidaknya 546 hekatare di antaranya terancam puso (gagal panen), yang berada di wilayah Kecamatan Baureno dan Kapas.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani mengatakan, data yang masuk dari petugas lapangan, ada 2.733 hektare yang terendam banjir dan 546 hekatare di antaranya terancam gagal panen.

” Ada 546 hekatare terancam puso atau gagal panen yakni Kecamatan Baureno seluas 498 hektare dan Kecamatan Kapas seluas 48 hektare,” katanya, kemarin (17/2).

Lanjut Zaenal mengatakan, dari 2.733 hektare sawah yang terendam banjir tersebut, sebanyak 1.601 hektare tidak masuk menjadi peserta Ansuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sementara sisanya seluas 1.132 hektare telah masuk AUTP.

” Jumlah sawah yang tergenang banjir tersebut dimungkinkan akan bertambah karena masih ada sawah di beberapa wilayah yang masih dalam pendataan petugas,” jelasnya.

Masih kata Zaenal tanaman padi yang tergenang tersebut berada di Kecamatan Kapas, Sukosewu, Baureno, Kanor, Malo, Bojonegoro, Sumberejo, Kepohbaru, Balen, Gayam, dan Kecamatan Trucuk.

” Dengan kejadian tersebut pihaknya sedang berupaya untuk membantu para petani yang terkena dampak banjir tersebut, khususnya yang mengalami puso atau gagal panen,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang mengupayakan bantuan benih dari Pemerintah Pusat bagi 1.601 hektare sawah yang tergenang banjir di wilayah Kecamatan Baureno, yang mana lahan tersebut lepas dari Ansuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

” Memang ada beberapa wilayah yang secara sistem tidak masuk AUTP, untuk itu kami sedang mengupayakan mencari solusi bagi para petani tersebut,” tuturnya.

Zaenal juga menuturkan, pada tahun 2021 ini pihaknya telah mengikutsertakan sawah petani seluas 43 ribu hektare menjadi peserta Ansuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Sementara jumlah sawah dalam musim tanam (MT) kali ini yang terdaftar AUTP seluas 9,555 hektare.

” Selama satu tahun ada 43 ribu hektare yang sudah kita daftarkan ansuransi. Namun yang terdaftar selama musim tanam ini total luas lahannya 9,555 hektare,” pungkasnya. [bas]

Tags: