Terdampak Pandemi Covid-19, Sektor Pertanian di Provinsi Jawa Timur Turun

Lahan pertanian di Jatim yang mengalami kelesuan di era Pandemi.

Surabaya, Bhirawa
Sektor pertanian bagi Jawa Timur menjadi salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi terbesar ke tiga terhadap ekonomi Jatim, yaitu sebesar 14,11 persen. Hanya saja, kinerjanya di masa pandemi ini sedang diuji sehingga mengalami penurunan. Jika dibanding semester 1/2019, kinerja sektor pertanian di Jatim pada Semester I/2020 turun sekitar -0,29 persen.

Untuk mencari solusi, maka Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menggelar acara Kadin Jatim Talk – Diskusi dan sharing Pertanian Jatim dengan tema ‘Strategi pertanian hebat di tengah pandemi’. Acara tersebut dihadiri stakeholder terkait di wilayah Jatim, mulai dari Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Raden Bagus Adhirasa, Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Sekjen Asosiasi Petani dan Pengolah Hortikultura Indonesia (ASPPEHORTI) Agus Salim dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pertanian dan Pangan Kadin Jatim, Edi Purwanto serta Wakil Ketua Umum bidang Penerapan Teknologi Agrobis KADIN Jawa Timur, Yoke Candra Katon.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan, sebagian besar pelaku pertanian telah merasakan dampak pandemi Covid-19. Hasil panen yang bisanya disuplai ke hotel dan restoran kini tak bisa lagi karena banyak hotel dan restoran yang tutup.

Petani kebingungan kepada siapa hasil pertanian mereka dijual. Karena kebijakan untuk tetap berada di rumah memiliki dua mata pisau yang berseberangan. Dan menurut survey memang terjadi penurunan pemesanan hasil panen dari pasar yang sangat drastis. Tanpa disadari, pelanggan di pasar mulai sepi.[ma]

Tags: