Terdampak Tol Paspro Kota Probolinggo, Warga Dapat Bantuan Kesehatan

Warga mendapatkan bantuan kesehatan dan perbaikan kerusakan rumah.(Wap)

Kota Probolinggo, Bhirawa
Puluhan warga yang berada di Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo mendapatkan bantuan kesehatan dan biaya perbaikan rumah atas dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) seksi II. Hal tersebut setelah warga melakukan unras (unjuk rasa) damai beberapa waktu lalu.
Sulhan salah satu warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Senin ( 6/11 ) mengaku memang beberapa hari terakhir, mengalami sesak nafas. Ia mengaku, mulai sesak nafas seiring dengan pengerjaan urukan Tol Pasuruan-Probolinggo di dekat rumahnya.
“Saya batuk dan mengalami ganggunan pernafasan beberapa hari terakhir ini. Hal yang sama juga disampaikan, Rita. Ia mengalami gangguan paska ada pengerjaan Tol Paspro. Hampir setiap hari, rumahnya berdebu. Ia menilai, udara di rumahnya sudah tak lagi bersih, karena terkontaminasi debu,” ujarnya .
Masyarakat yang mengeluhkan ini langsung mendapatkan perawatan dari dokter yang sudah disediakan pihak Kementrian PUPR dan Waskita. Mereka mendapatkan obat yang memiliki kualitas baik bukan obat generik.
Bahkan, mereka pun bisa berkonsultasi dengan dokter yang memiliki pengalaman dan kemampuan terpercaya. Hal ini diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Paspro Kementrian PUPR, Agus Minarno.
Acara ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo ini. “Ini menjadi konsekuensi. kami siap memberikan bantuan. makanya kami berikan bakti sosial seperti ini,” katanya.
Dijelaskannya, baksos ini tidak hanya satu titik. Kata dia, baksos juga akan dilakukan di beberapa titik lainnya yang kebetulan banyak keluhan warga soal debu dan sebagainya. “Kami sudah jadwalkan dan agendakan hal itu. Kami sudah siapkan semuanya. Bahkan rencananya di sepanjang desa yang dilewati Tol Paspro akan kami laksanakan baksosnya,” ungkapnya.
Sedangkan untuk ganti rugi rumah yang retak akibat getaran, pihanya memang mendapatkan banyak keluhan dan laporan. Jadi, ada beberapa rumah warga yang retak akibat getaran dalam pengerjaan tol Paspro.
Dikatakannya, dalam kondisi ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Waskita. Waskita bersedia mengganti biaya kerusakan. Bahkan, hari ini pun, ia bersama waskita dan beberapa pihak lainnya mendatangi rumah yang terdampak pembangunan Tol Paspro ini.
Apa yang menjadi penyebabnya, pihaknya tidak bisa memastikan hal itu, pihaknya masih memeriksanya, sesuai dengan laporan warga yang terdampak tersebut.
Seperti kondisi rumah Suman, warga Kedungsupit, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo yang rusak karena proyek tol diperbaiki. Perbaikan dilakukan oleh tim teknis PT. Waskita Karya, setelah ditinjau oleh PPK tol Paspro dan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal.
Hasil peninjauan itu, hanya rumah Suman yang diperbaiki. Faizul, salah satu pekerja yang melakukan perbaikan mengatakan, tim teknis hanya diminta memperbaiki rumah Suman. Namun, Faizul tidak bisa memastikan, berapa hari perbaikan selesai. Sebab, retakan yang harus diperbaiki di rumah Suman, lumayan banyak jumlahnya.
Perbaikan sendiri menurut Faizul, dilakukan dengan teknik tertentu. Bahan yang digunakan lebih kuat, termasuk campuranya. Lalu, bagian retak yang parah akan dipasang besi. Sehingga, bangunan tidak akan retak lagi.
“Retaknya rumah ini terjadi karena beberapa faktor. Selain karena getaran proyek, campuran bahannya kurang bagus. Lalu, bahan juga belum kering. Mengingat kondisi rumah baru dibangun,” tandasnya.
Dari data yang dihimpun, di Desa Kedung Supit saja, ada 20 rumah retak. Namun, hanya rumah Suman yang langsung diperbaiki. Sementara rumah yang lain, juga dberikan banun perbaikan, tambahnya.(Wap)

Tags: