Kab Kediri, Bhirawa
Terduga Teroris dari Desa Kerenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Roni alias Jaka yang mati ditembak oleh Tim Densus 88 pada Jumat pagi lalu dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga sekitar.
Bahkan Menurut perangkat Desa stempat tersangka berencana akan menetap di Kediri dan sempat mencari Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal itu terjadi ketika tersangka baru pulang dari Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun pada saat itu, tersangka tidak bisa memenuhi syarat-syarat untuk pembuatan KTP, “Di antaranya buku nikah dengan istrinya dari Bima NTB,” kata Siswo perangkat desa setempat.
Meski dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul, namun warga tetap mengenal tersangka (track record) atas peristiwa pembunuhan pada temannya sendiri pada tahun 2006 lalu.
Sementara dua hari pasca penyergapan tersangka Roni, rumah orang tua tersangka sudah tampak sepi, tidak terlihat lagi aparat kepolisian yang berjaga-jaga. Hanya beberapa orang dari luar desa tampak melihat TKP penyergapan dari kejauhan.
Di sisi lain Orang tua tersangka Suyadi dan Darmi sudah tampak menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Mereka telah kmbali bekerja sebagai petani, setelah sebelumnya keduanya dibawa ke Polres Kediri untuk diperiksa. Diketahui, Roni alias Jaka alias Fuad tewas dalam operasoi penyergapan yang dilakukan Tim Densus 88 di sekitar rumah orang tuanya di Desa Krenceng, Kecamayan Kepung, Kabupaten Kediri.
Tersangka Tewas setelah tertembak di bagian dada dan leher dalam peyergapan itu, dan sebenarnya tersangka juga sempat mengeluarkan tembakan dari senjata jenis FN yang di pakainya ke arah petugas. Dari informasi yang dihimpun, Roni adalah jaringan teroris Santoso Poso.
Roni ini dikenal sebagai eksekutor pembunuh aparat kepolisian dengan jumlah korban 8 orang. Dan sebelum menjadi masuk dalam jaringan teroris Roni merupakan Napi di LP Porong dalam kasus Pembunuhan pada 2006. [van]
Keterangan Foto : Rumah Orang Tua Tersangka, sehari paska Penyergapan, masih tampak dijaga ketat oleh Petugas Kepolisian.
