Terima Kirab Satu Negeri, Risma Cerita Perjuangan Bapaknya Jadi Ansor

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima peserta kirab di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (8/10).[trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima rombongan Kirab Satu Negeri GP Ansor di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (8/10). Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menerima bendera kirab yang kemudian diserahkan kembali untuk melanjutkan perjalanannya menuju Malang.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menceritakan perjuangan almarhum bapaknya yang ternyata juga Ansor. Saat itu, usia almarhum bapaknya masih berusia 16 tahun, tepat resolusi jihad dikumandangkan oleh KH Wahab Hasbullah.
Kemunculan resolusi jihad itu membuat santri, Ansor dan Banser se-Jawa Timur menyatukan tekat bersatu melawan penjajah. Pusat markasnya saat itu terletak di rumah Mbah Kakungnya di Blauran.
“Sebetulnya, pusat resolusi jihad yang saat ini menjadi kantor PCNU Surabaya merupakan tempat tinggal Mbah Kakung saya. Tapi karena digunakan markas resolusi jihad dan kantor NU, kemudian Mbah Kakung saya pindah ke Blauran gang 4,” kata Risma disambut rasa heran anggota Ansor dan Banser yang hadir di rumah dinas.
Di Blauran gang 4 itu, semua gang digunakan untuk perjuangan santri, Banser dan Ansor se-Jawa Timur. Perjuangan melawan penjajah saat itu memang menelan banyak korban, sehingga almarhum Bapak Wali Kota Risma setiap hari mengirimkan ribuan jenazah ke Nganjuk, Jombang, Kediri dan beberapa daerah di Jatim.
“Bapak saya dulu sering bercerita kalau mengirimkan jenazah pejuang ke beberapa daerah, selalu ribuan. Oleh karena itu, saya tahu betul bagaimana perjuangan Ansor dan Banser saat itu,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga berharap kepada Ansor dan Banser untuk terus menghidupkan masjid-masjid, terutama di Kota Surabaya. Sebab, dia tidak ingin masjid-masjid itu ditempati orang-orang yang tidak jelas paham ideologinya.
Sementara itu, Koordinator Kirab Satu Negeri Wilayah Jatim Abid Umar Faruq mengatakan kirab ini diserahterimakan ke Jawa Timur pada 5 Oktober 2018 lalu. Di Jatim, kirab ini akan diarak ke-18 kabupaten atau kota dan akan berakhir di Tuban pada 15 Oktober 2018.
“Tanggal 16 akan kami serah terimakan ke PW Ansor Jawa Tengah di Pondok Pesantren Sarang Rembang. Nanti akan diteruskan hingga berakhir di Jogjakarta dan dilanjutkan dengan apel 100 ribu kader Banser se-Indonesia yang akan dipimpin oleh Presiden Jokowi,” tegasnya.
Abid mengaku sengaja singgah di Surabaya karena Kota Surabaya merupakan ujung tombak lahirnya Ansor dan NU. Di Surabaya, mereka tinggal selama dua hari. Dan Selasa (9/10), akan terus melanjutkan perjalanan ke Malang. [iib]

Tags: