Terindikasi Korupsi, RSUD Caruban Didemo Karyawan

Ratusan karyawan dari Forum Komunikasi RSUD Panti Waluyo Caruban saat melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (12/8).

Ratusan karyawan dari Forum Komunikasi RSUD Panti Waluyo Caruban saat melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (12/8).

Kab Madiun, Bhirawa
Ratusan karyawan dari Forum Komunikasi RSUD Panti Waluyo Caruban, Kabupaten Madiun, melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (12/8). Mereka menuntut agar manajemen transparan soal keuangan, sekaligus mendesak pergantian manajemen.
Saat melakukan aksi, mereka membentangkan beberapa poster. Di antaranya bertuliskan, “Berani Korupsi Berani Mati”, “Pimpinan Itu Harus Jujur. Apakah Anda?”
Aksi unjuk rasa ini, dipicu karena pihak managemen RSUD dianggap tidak transparan dalam pengelolaan keuangan dana Jasa Pelayanan sebesar Rp 2,1 miliar dan dana taktis sebesar Rp 500 juta. Karena menurut mereka, masih ada oknum RSUD yang memotong dana Jasa Pelayanan sebesar dua persen.
Usai melakukan aksi unjuk rasa di halaman RSUD, kemudian massa menuju kantor Kejaksaan Negeri Mejayan yang berada di Balerejo. Perwakilan massa yang telah menyiapkan berkas dugaan adanya korupsi, kemudian diterima Kasi Intelijen, Rahmad Hidayat.
“Kita ingin transparansi. Berkas adanya indikasi korupsi sudah kita serahkan ke kejaksaan. Selain itu, kita ingin ada pergantian managemen di RSUD,” kata perwakilan pengunjuk rasa, Riyanto kepada wartawan.
Menurut Riyanto, selama ini beberapa karyawan juga mendapat intimidasi dari unsur pimpinan RSUD. “Kita selama ini juga mendapat intimidasi. Pokoknya kita menuntut agar kejaksaan menuntaskan kasus dugaan korupsinya saja.  Kalau masalah pergantian managemen, biar pemerintah kabupaten yang menangani,” ujarnya.
Dari kejaksaan, kemudian massa bergerak menuju kantor DPRD yang berada di Klitik. Sebanyak 15 orang perwakilan massa, kemudian diterima anggota DPRD untuk melakukan dengar pendapat di ruang rapat. [dar]

Tags: