Terinspirasi Film, Menggerakkannya seperti Main Game

Syamsiar Kautsar mencoba fungsi robot berbentuk manusia hasil riset yang dilakukannya di laboratorium PPNS.

Syamsiar Kautsar mencoba fungsi robot berbentuk manusia hasil riset yang dilakukannya di laboratorium PPNS.

Robot Pengganti Manusia Hasil Riset Dosen dan Mahasiswa PPN
Kota Surabaya, Bhirawa
Film bukan saja bisa menjadi sarana hiburan. Karena dari film, daya imajiner seorang akan terbangun sebagaimana yang ditonton. Seperti yang dialami Syamsiar Kautsar. Dari film aksi berjudul Real Steel, inspirasinya tergugah untuk menciptakan robot pengganti manusia.
Dalam dunia film animasi, kisah tentang robot yang menggantikan peran manusia jamak ditemui. Namun di Indonesia, pengembangan robot semacam ini masih jarang ditemukan. Itulah sebabnya Syamsiar yang kini menjadi dosen program studi Teknik Otomasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) ini begitu semangat mengembangkan robot pengganti manusia.
Dia menyebut karyanya itu dengan nama Robot BuTO (Buatan Teknik Otomasi). Selain terinspirasi film aksi dia pun terilhami dari riset NASA akan robot yang ditempatkan pada pesawat ulang-alik.  “Sebenarnya inovasi ini masih perlu penyempurmaan. Khususnya agar bisa digunakan dengan kendali jarak jauh,” tutur Syamsiar, Selasa (12/1).
Dia merinci, robot ini memiliki badan layaknya manusia yang dibuat dari tubuh manekin. Pada bagian lengan kanan robot bisa digerakkan hingga telapaknya mampu menggenggam. Untuk menggerakkan tangan kanan robot ini, Syamsiar menggunakan sensor kamera tiga dimensi dan sensor penggerak. Sedangkan untuk menggerakkan seluruh badan robot, dia masih menggunakan empat penyangga dengan roda. Sehingga jika dilihat, robot manusia ini baru setengah badan.
“Kami memasang laptop di bagian bawah tubuh robot sebagai pengendalinya. Kemudian untuk menggerakkan roda, kami program dengan joystick. Jadi menggerakkannya seperti main game,” tutur dia. Laptop yang terpasang di tubuh robot itu berfungsi untuk menerima perintah dari joy stick yang digerakkan dari server. Sementara pada bagian wajah dan tangan kiri robot masih dibuat dari bahan patung dan tidak bisa digerakkan.
Syamsiar mengaku, robot ini merupakan buatan tahap kedua yang dibuatnya bersama 3 mahasiswa binaannya. Di antaranya Muhammad Samsul Arifin Sidik (20) dan Muhammad Muzaqi Sholikin (20), mahasiswa semester 5 Teknik Otomasi PPNS dan Dimas Prakoso Dewa (23) yang baru saja menyelesaikan kuliahnya semester kemarin.
Selain itu dua motor servo digital yang digunakan untuk menggerakkan robot pada bagian bawahnya juga perlu penyempurnaan. Sehingga jika agak lama digunakan harus diistirahatkan karena motor terlalu panas.
Dikatakan Syam, robot ini murni inovasi riset. Sehingga tidak mempengaruhi nilai mahasiswanya. Selanjutnya, robot yang menghabiskan dana hingga Rp 35 juta ini akan dikembangkan lagi agar bisa dimanfaatkan secara nyata. “Inginnya nanti bisa dikoneksikan ke internet dan kamera untuk eksplorasi ruang. Jadi bisa dimanfaatkan untuk memeriksa ruangan yang tidak aman untuk manusia karena ada indikasi bom,” jelasnya.
Sementara itu, Samsul Arifin yang sekarang sedang mengerjakan tugas akhir juga akan memanfaatkan robot riset bersama ini untuk bahan penelitian. Kegemarannya pada robot sudah ia rasakan sejak semester 1, beragam robot standar perlombaan juga pernah ia buat. Sehingga robot inovasi pertama ini sangat menarik perhatiannya. “Kalau robot lain seperti robot laba-laba, robot soccer, robot pemadam api dan line treasure sudah biasa buat sejak ikut UKM robot,”ujarnya.
Dia pun berencana akan menambahkan driver jalan dan komunikasi secara nirkabel pada robot ini. Karena saat ini masih memakai kendali wireless dengan jarak maksimal 30 meter. “Kalau perakitannya lumayan susah, makanya kami minta bantuan jurusan lain, seperti untuk las kami minta bantuan teknik las,”pungkasnya. [Adit Hananta Utama]

Tags: