Terinspirasi Sapi Sonok, Bangga Karyanya Dipakai Miss Indonesia

Runer up Miss Indonesia 2016 Dian Bernik Silalahi mengenakan busana karya siswa SMKN 3 Pamekasan dalam Festival Cipta Desain dan Fashion Show SMK. [adit hananta utama/bhirawa]

(Festival Cipta Desain dan Fashion Show SMK
Surabaya, Bhirawa
Karya-karya inovasi siswa SMK tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Termasuk di bidang fashion, busana-busana yang terangkum dalam festival cipta desain dan fashion show SMK menunjukkan betapa hebatnya skill mereka.
Salah satunya yang ditunjukkan Hasti Izzatul Ummah, dengan karyanya berupa busana berkonsep khas Madura. Busana ciptaan tangan Hasti menarik runner up Miss Indonesia Dian Bernik Silalahi untuk memakainya berjalan di atas cat walk Grand City mal, Surabaya, Jumat (12/5).
“Busana ini terinsipirasi dari kebudayaan Madura karapan sapi. Dalam budaya tersebut ada istilah sapi sonok yang perwajahannya cantik dengan hiasan aksesoris yang dipakainya,” terang Hasti yang merupakan siswa SMKN 3 Pamekasan.
Karakter lain yang tampak dari busana buatannya ialah warnanya yang kontras. Warna kontras itu ditunjukkan dari aksesoris busana dengan warna dasar busana itu. “Warna-warna norak kan memang cirri khas orang Madura. Jadi saya buat busana warna cokelat yang ada aksesorisnya merah, kuning hijau,” tutur dia.
Karya-karya yang menjadi pusat perhatian itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Saiful Rachman sebagai komitmen untuk mempromosikan potensi SMK. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata SMK.
“Untuk pertama ini kita libatkan 18 SMK bidang keahlian Tata Busana. Kedepan, melalui UPT Bina Prestasi yang sudah kita bentuk, diharapkan karya-karya siswa SMK ini dapat terfasilitasi untuk dipromosikan,” terang Saiful.
Salah satu yang menarik, lanjut dia, promosi tersebut tidak digelar menggunakan dana APBD. Ini merupakan inovasi baru bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang perlu diikuti oleh lainnya. “Kita tampung karya-karya mereka dan selanjutnya bisa ditingkatkan menjadi lomba,” tutur dia.
Kepala UPT Bina Prestasi Suhartatik mengatakan, promosi karya siswa SMK ini merupakan bagian dari proyek perubahan sebagai tugas peserta Diklatpim III. Seluruh anggaran yang digunakan bukan merupakan anggaran APBD, melainkan dana dari sponshorship. Atas keberhasilan event tersebut, Sekdaprov Jatim Achmad Sukardi memberi apresiasi besar. Sebab, proyek perubahan yang ditunjukkan dalam bentuk event semacam ini seharusnya dilakukan oleh peserta Diklatpim I. [tam]

Tags: