Terjadi Kelangkaan, Jember Ajukan Penambahan Pupuk Bersubsidi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Pemkab Jember mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi karena terjadi kelangkaan pupuk di sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.
“Kuota pupuk bersubsidi yang disetujui pemerintah tahun ini masih 87 persen, sehingga lebih sedikit dibandingkan kebutuhan sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK),”kata Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi di Jember, Kamis (3/9).
Data di Dinas Pertanian Jember tercatat kebutuhan pupuk urea sebanyak 100.305 ton, namun disetujui kuotanya sebanyak 87.942 ton (87,67 persen). ZA diusulkan sebanyak 60.326 ton, namun disetujui sebanyak 37.937 ton (62,89 persen).
Kemudian jenis NPK dengan usulan sebanyak 83.150 ton, namun disetujui 32.715 ton (39,34 persen). Pupuk SP-36 diusulkan sebanyak 18.393 ton, namun hanya disetujui sebanyak 3.936 ton (21,40 persen). Untuk pupuk jenis organik diusulkan sebanyak 76.150 ton, namun disetujui 15.311 ton (20,10 persen).
“Saya tidak hafal angkanya, namun usulan penambahan pupuk bersubsidi disesuaikan dengan RDKK yang sudah disusun oleh masing-masing kelompok tani di Jember,” tuturnya.
Untuk pupuk ZA, lanjut dia, sudah dilakukan pergeseran yakni jatah bulan depan sudah diambil sebagian pada bulan ini karena stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan petani. “Memang ada beberapa pihak yang menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai ketentuan, namun hanya beberapa kasus saja dan tidak banyak karena distribusi pupuk saat ini juga mendapat pengawalan dari polisi dan TNI, sehingga aman,” paparnya.
Kesulitan petani mendapatkan pupuk di beberapa wilayah dinilai masih wajar karena kuota pupuk bersubsidi yang didapatkan Kabupaten Jember tidak sesuai dengan RDKK. “Sejak awal kuota pupuk yang diterima Jember lebih kecil dari yang direncanakan atau dari pengajuan sesuai dengan RDKK, sehingga saya imbau petani menggunakan pupuk secara berimbang,” katanya.
Hari menjelaskan kebutuhan pupuk diprediksi akan meningkat tajam pada akhir Oktober hingga November 2015 seiring dengan dimulai nya musim tanam di Kabupaten Jember. [efi]

Tags: