Terjamin Persediaan Stok, Menutup Kartel Bahan Pokok

Gubernur, Pangdam dan Kapolda saat Sidak di Gudang Bulog Buduran, Sidoarjo. [hadi suyitno/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Stok kebutuhan pangan di Jatim yang melimpah telah menutup ruang gerak kartel untuk mencari keuntungan besar pada Bulan Ramadan dan Lebaran mendatang. Dipastikan harga kebutuhan pokok tetap aman karena persediaan sudah sangat mencukupi.
Ketua HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia) Jatim, Ahmad Nawardi, di tengah Sidak Gubernur Jatim, DR H Soekarwo SH MHum di Gudang Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara, Buduran, Jumat lalu mengatakan, persiapan Jatim sangat mantap untuk mengadapi Lebaran dan Ramadan tahun ini. Pemerintah telah menjamin ketersediaan harga pangan, sehingga tak ada ruang bagi kartel atau para mafia Sembako untuk mempermainkan harga di komiditi ini.
Bahkan, menurut Nawardi, pemerintah telah menjamin kebutuhan dan harga yang stabil. Diantaranya untuk harga ayam kampung yang biasanya melambung, dalam pantauannyan tidak mengalami kenaikan. Karena itu stok bahan kebutuhan pokok dalam Bulan Suci Ramadan hingga Lebaran 2017, dipastikan aman.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, bahkan kapasitas stok itu bisa mencukupi dalam waktu satu tahun mendatang. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir untuk kebutuhan pangan di Bulan Ramadan sampai Lebaran mendatang. Semua kebutuhan tersedia.
Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi lonjakan harga kebutuhan pokok. Mulai dari Rumah Pangan Kita (RPK), Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) dan program lainnya untuk menggerojok harga komiditi pangan supaya stabil. Sebab biasanya jelang Ramadan itu mahal, justru sekarang sudah mulai normal.
Saat ini, menurut Data di Dinas Pertanian, Bulog Jatim dan PTPN/PG, jumlah persediaan (stok) beras mencapai 1.030.199 ton, sedangkan persediaan gula mencapai 218.886 ton.
Stok cabe besar 5.630 ton (konsumsi 3.046 ton), cabe kriting 2.413 ton (konsumsi 1.305 ton), cabe rawit stok 18.757 ton (konsumsi 3.762 ton), bawang merah stok 21.016 ton (konsumsi 7.413 ton), stok bawang putih 616 ton (konsumsi 4.690 ton), telur stok 65.360 ton (konsumsi 15.401 ton), daging sapi 28.948 ton (konsumsi 5.144 ton), daging ayam potong 59.070 ton (konsumsi 10.267 ton), migor stok 70 ribu ton (konsumsi 45 ribu ton), terigu stok 40 ribu (konsumsi 22 ribu ton).
Untuk bawang putih yang masih impor dari Cina dan India, mengalami kenaikan paling tinggi, karena di kisaran Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilo. Sementara Bulog menjual bawang putih dengan harga Rp48 ribu per kilo. [hds]

Tags: