Terjunkan Tiga Damkar, Pasar Keputran Utara Surabaya Disemprot Disinfektan

Petugas dari pemkot melakukan penyemprotan disinfektan keseluruh bagian pasar Keputran untuk cegah penyebaran covid-19. [oky abdul sholeh/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Setelah Pemkot Surabaya memutuskan untuk meliburkan aktivitas jual beli di Pasar Keputran Utara, Kota Surabaya mulai, Selasa (21/7), petugas dari pemkot melakukan penyemprotan disinfektan keseluruh bagian pasar yang berlokasi di tengah kota tersebut. Pemkot menerjunkan tiga mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menyemprot pasar tersebut.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, belasan petugas diturunkan untuk membantu penyemprotan disinfektan. Mulai dari Satpol PP Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran, BPB dan Linmas serta dari PD Pasar Surya. Mereka ada yang bertugas menyemprot di dalam pasar dan ada yang menyemprot di jalan sekitar Pasar Keputran Utara.

“Kami tidak hanya menyemprot disinfektan, tapi juga membersihkan stan yang terlihat kotor. Kami bersihkan semua selokan-selokan yang mampet dan kotor. Kami juga dibantu sebagian pedagang yang mau datang membantu. Mayoritas pedagang tidak datang, karena mereka tahu pasar ditutup,” ujar Eddy, saat dikonfirmasi, kemarin.

Proses penyemprotan dan pembersihan pasar ini, kata Eddy, membutuhkan beberapa hari tidak bisa sehari selesai. “Day per day kita lakukan sterilisasi dan juga pembersihan, baik itu sarana prasarana maupun stand-stand yang kelihatan kotor dan bisa menimbulkan terjadinya penular virus,” kata Eddy.

Jika Pasar Keputran Utara sudah dibuka kembali pada 27 Juli 2020, jelas Eddy, para pedagang harus menunjukkan hasil test swab dengan status negatif Covid-19 kepada petugas di Pasar Keputran Utara. Nah, selama dilakukan sterilisasi itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga menyiapkan petugas test swab di lokasi.

“Jadi kami mohon seluruh pedagang agar sukarela untuk melakukan test swab, kita tidak usah takut hasilnya apapun, ini demi kesehatan dan keselamatan warga Surabaya khususnya para pedagang,” katanya.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha, PD Pasar Surya Surabaya, Muhibuddin menambahkan, Pasar Keputran merupakan salah satu pasar induk yang cukup besar di Kota Surabaya, dengan jumlah stand sekitar 1.200 an. Selama diliburkan, ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pedagang eceran yang biasa membeli di Pasar Keputran agar membeli di pasar lain.

“Intinya kita tidak melakukan penutupan pasar, tapi mensterilkan pasar dan lingkungan sekitar. Jika selama ini (pedagang) ambil di Pasar Keputran, maka nanti (selama diliburkan) mereka bisa cari tempat lain,” kata Muhibuddin.

Meski Pasar Keputran diliburkan, Muhibuddin memastikan bahwa transaksi penjualan para pedagang itu masih bisa tetap berjalan. Sebab, mereka juga punya jaringan di pasar-pasar yang lain. Selain itu pula selama diliburkan para pedagang bisa menerapkan sistem penjualan jemput bola. “Kalau kemarin pembeli yang jemput bola, kalau sekarang (selama diliburkan) penjual atau pedagang yang antar,” pungkas dia.

Seperti diketahui, Pasar Keputran Utara mulai diliburkan sejak 21 hingga 27 Juli 2020. Ini lantaran puluhan orang yang sebelumnya dilakukan rapid test dan swab di Pasar Keputran dinyatakan positif Covid-19.

Hasil testing yang dilakukan tiga hari berturut-turut sejak 14 – 16 Juli 2020 itu, menghasilkan 37 orang confirm Covid-19 di Pasar Keputran Utara. Dengan rincian, pada 14 Juli 2020, sebanyak 13 orang dinyatakan positif, masing-masing 7 orang KTP Surabaya dan 6 orang KTP luar Surabaya, sisanya 6 orang hasil swab negatif.

Kemudian pada 15 Juli 2020, ditemukan 6 orang positif, masing-masing 2 KTP Surabaya dan 4 tidak memiliki identitas. Sedangkan pada 16 Juli 2020, ditemukan 18 orang positif dan 24 negatif test swab, sedangkan hasil inconclusive ada 1 orang. Di hari yang sama pula (16/7), ditemukan 1 orang warga luar Surabaya yang positif di Pasar Pandegiling, dengan hasil negatif swab 7 orang. [iib]

Tags: