Terkaget-kaget Anak Muda Zaman Now Apatis NKRI

Ngopi Kebangsaan bersama Ikal Lemhannas Jatim di Taman Bungkul, Surabaya menyita perhatian warga Surabaya saat Car Free Day (CFD), minggu (22/7) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Mengintip Ngopi Kebangsaan Bersama Ikal Lemhannas Jatim di Taman Bungkul
Surabaya, Bhirawa
Generasi muda sebagai calon penerus bangsa harus menjadi benteng bagi kelangsungan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, tidak semua anak muda yang lebih dikenal dengan zaman now ini memahami akan hal tersebut.
Terbukti, ditengah ‘Ngopi Kebangsaan’ yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Ikal Lemhannas) Komisariat Jawa Timur di Taman Bungkul, Minggu (22/7) dibuat kaget.
Pasalnya, masih banyak ditemukan para muda-mudi yang melakukan aktivitas olah raga di Car Free Day (CFD) belum mengetahui nilai-nilai kebangsaan berdasarkan empat konsesus dasar bangsa.
Ketidaktahuan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Ikal Lemhannas Komisariat Jawa Timur, Rachmat Harsono. Ia mengaku kaget pada sebagian anak zaman now yang tidak tahu makna yang terkandung dalam nilai-nilai kebangsaan.
“Kita terkaget-kaget juga bahwa masyarakat sekitar khususnya anak muda di Surabaya sekarang masih belum tahu akan nilai-nilai kebangsaan. Mereka belum paham 4 konsensus dasar bangsa,” ungkapnya saat ditemui Bhirawa disela Ngopi Kebangsaan yang telah digelar kali keduanya ini.
Bahkan, Rachmat merasa prihatin atas karakter yang dimiliki anak muda di era sekarang ini. Sebab, anak zaman now banyak yang tidak paham apa itu NKRI. Dengan adanya Ngopi Kebangsaan yang dikemas kali ini, kata dia, justru lebih diterima oleh masyarakat secara luas dan lebih efektif. “Dengan ngopi, kita jelaskan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Mulai dari kesatuan wilayah, nilai persatuan dan nilai kemandirian, bisa dijelaskan satu persatu,” tuturnya.
Setelah diberikan pemahaman oleh Ikal Lemhannas, lanjut Rachmat, anak-anak muda di usia produktif menjadi mengerti dan paham makna yang terkandung dalam nilai-nilai dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI.
“Kalau anak muda tidak mengetahui apa itu NKRI ini kan bahaya. Bangsa kita akan lemah dari sisi karakter dan jati diri,” paparnya.
Di tempat yang sama, mantan Deputi Pemantapan Nilai-nilai Lemhannas RI, Laksamana Muda TNI Purnawirawan, Ir Yuhastihar MM pun memberikan apresiasi kepada Ikal Lemhannas Jawa Timur. Sebab, ide Ngopi Kebangsaan yang digagas dengan maksud mensosialisasikan dan menumbuhkembangkan semangat kebangsaan.
“Idenya memang sederhana, tapi luar biasa. Jadi, bagaimana semangat kebangsaan ini harus kita pegang teguh supaya tetap bersatu dan tetap utuh ini kan luar biasa,” katanya.
Pihaknya pun berharap peran media turut membantu apa yang dilakukan Lemhannas Jawa Timur ini. Sebab, pihaknya melihat rasa nasionalisme masyarakat ini sangatlah tinggi. “Tetapi, bagaimana memelihara dan membangkitkan semangat tersebut untuk hal-hal yang positif,” harap Yuhastihar.
Dengan demikian, lanjut dia, empat konsensus dasar bangsa yang harus dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh masyarakat dalam segala bidang bisa terwujud. “Agar supaya kita berada pada jalur yang benar dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” imbuhnya. [geh]

Tags: