Terkait Warga Pasuruan di Wamena, Pemkab Pasuruan Terus Berkoordinasi

Sebuah rumah-rumah mewah milik warga Nguling, Kabupaten Pasuruan yang mengadu nasibnya di Wamena, Papua.

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan terus berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Timur dalam hal melihat kondisi terkini warga Kabupaten Pasuruan yang masih berada di Wamena, Papua.
Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Pasuruan melalui Kasi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana, Akhwan Husein menyampaikan, pihaknya setiap hari terus melakukan koordinasi terkait jumlah dan kondisi warga Pasuruan yang saat ini masih berada di Wamena.
”Hingga kini, kami jemput bola dengan melakukan koordinasi. Koordinasi dilakukan untuk memperoleh kabar terbaru kondisi warga Pasuruan di Wamena melalui Dinsos jawa Timur,” tandas Akhwan Husein, Rabu (2/10).
Terpisah, Camat Nguling, Bunardi menyatakan terdapat 187 orang warga di tujuh Desa di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan masih tertahan di Papua. Sebagian warganya yang masih di Papua itu, sifatnya mengungsi. Karena pasca kerusuhan Wamena warga Nguling banyak yang kehilangan tempat tinggal.
”Ada sekitar 187 orang warga 7 Desa di Kecamatan Nguling merantau bersama keluarganya. Mereka disana bersama keluarga sudah 5 hingga 15 tahun di Wamena. Pekerjaan mereka disana adalah ojek dan pedagang,” kata Bunardi.
Dari 187 orang itu berasal dari 7 desa yaitu Kedawang, Mlaten, Sidomulyo, Randuati, Sumberanyar, Watu Prapat dan Pajunggul.
”Warga kami yang merantau di Wamena itu secara ekonomi sudah banyak yang berhasil. Tak hanya membuat rumah bagus, mereka setiap pulang ke kampung halamannya ini sering kali membeli tanah. Karena itu, saya mengharapkan mereka bisa terus di Wamena. Pasalnya, pemerintah sudah menjamin keamanannya ,” jelas Bunardi. [hil]

Tags: