Terkena DB, Ikut UNBK 2019 Sambil Diinfus

Gambar sebelum dimulai UNBK 2019, Ihsan Rahmani Zuhdi ambil diinfus terus semangat mengikuti ujian.

Sidoarjo, Bhirawa
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) 2019 merupakan moment penting diakhir sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan dalam kondisi sakit pun, siswa tetap memaksakan diri ikut ujian yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan tersebut.
Seperti yang dialami Ihsan Rahmani Zuhdi siswa SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo ini. Walaupun kondisinya sedang sakit demam berdarah, tetap terus berjuang mengikut UNBK 2019, bahkwa siswa kelas XII MIPA 7 ini ujian sambil diinfus tangannya.
Wakasek Kurikulum SMAMDA Sidoarjo Naimul Hajar, menjelaskan kalau salah satu siswa yang sedang sakit, Ihsan Rahmani Zuhdi ini sudah diberikan kelonggaran, atau alternatif saat mengikuti UNBK 2019 karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Namun, anaknya tetap gigih siap berjuang untuk mengikuti ujian sekarang ini. “Kami dari sekolah sudah menyarankan agar mengikuti UNBK 2019 susulan pada 15 dan 16 April 2019 mendatang. Dia tetap tidak mau, tetap ngotot ikut yang sekarang ini,” kata Naimul Hajar, kemarin (2/4).
Menurutnya, kalau Ihsan Rahmani Zuhdi ini mulai sakit tiga hari sebelum pelaksanaan ujian dimulai. Makanya dengan kondisinya yang tidak memungkinkan itu kami menyarankan untuk mengikuti ujian susulan. Karena anaknya tidak mau, akhirnya kami melakukan koordinasi dengan pihak orangtua dan pihak rumah sakit tempat Ihsan opname.
“Dari pihak dokter rumah sakit telah memberikan rekomendasi, bahwa Ihsan Rahmani Zuhdi boleh mengikuti ujian, asalkan infusnya tidak boleh dilepas, dan juga harus didampingi oleh perawat. Hingga sekarang ini sudah mengikuti ujian hari kedua, Alhammadulillah berjalan aman dan lancar. Yang jelas pihak orangtua dan perawatnya tidak boleh masuk ruangahan, hanya menunggu di luar kelas saja,” pungkas Naimul Hajar.
Sementara itu, pihak orangtua, Limasto Yuwono mengaku kalau kondisi anaknya sudah mulai enak. Tetapi masih merasakan lemas, namun masih kuat untuk mengikuti ujian. Memang kami tidak mau mengikuti ujian susulan, karena pada tanggal-tanggal ujian susulan itu bersamaan dengan tes-tes masuk perguruan tinggi. “Jadi kami tidak mau ketinggalan pada momen-momen yang penting itu. Semoga kondisi Ihsan terus bertambah baik, sehingga tidak mengganggu apa yang dicita-citakan oleh anak saya,” jelas Limasto Yuwono ditemui saat menunggu anaknya ujian di SMAMDA Sidoarjo. [ach]

Tags: