Terkena Malaria, TKI Blitar Meninggal di Afrika

Tampak rumah TKI Kabupaten Blitar meninggal di Afrika, Djono di Dusun Bambang Desa Siraman Kesamben Kabupaten Blitar. [hartono]

Tampak rumah TKI Kabupaten Blitar meninggal di Afrika, Djono di Dusun Bambang Desa Siraman Kesamben Kabupaten Blitar. [hartono]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Kabar duka kembali menyelimuti keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Blitar, Djono (58) warga Dusun Bambang Timur RT 03 RW 01 Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar meninggal di Congo Afrika karena penyakit sesak nafas dan terjangkit malaria.
Istri Djono, Siti Paemunah menceritakan,  pada hari Jumat (28/10) lalu selepas Maghrib keluarga mendapatkan telepon dari perusahaan tempat Djono bekerja kalau pria berusia 58 tahun itu meninggal dunia. Perusahaan  menyatakan Djono meninggal dunia ketika sedang mengemudikan trailer pengangkut kayu di hutan pedalaman Congo.
“Pada waktu kami dapat telfon dari perusahaan katanya memang sudah meninggal,” kata Siti Maemunah Senin (7/11) kemarin.
Selain itu berdasarkan keterangan yang diperoleh Siti Maemunah, Djono ditemukan tergeletak di tanah oleh penduduk lokal di samping trailer nya. Kemudian Djono langsung  dibawa ke klinik perusahaan. Namun  karena peralatan klinik kurang memadai, pihak perusahaan langsung membawa Djono ke rumah sakit umum.  Tetapi selang 3 jam perjalanan,  Djono dinyatakan meninggal dunia karena sesak nafas dan sakit malaria. “Katanya langsung dibawa kerumah sakit tapi pas dirawat meninggal,” jelasnya.
Saat ini jenazah Djono masih berada di Congo untuk menunggu proses pemulangan. Siti mengaku pihak keluarga saat ini juga tengah menyiapkan beberapa berkas untuk memperlancar proses pemukangan jenazah Djono.
Siti Maemunah juga mengatakan berdasarkan informasi yang didapat dari perwakilan perusahaan di Pontianak Kalimantan Barat,  jenazah Djono akan tiba di Jakarta pada Jumat 13 Nopember 2016 mendatang.  Dan akan langsung diantarkan ke rumah duka oleh pihak perusahaan. “Katanya akan dipulangkan kalau surat-suratnya sudah lengkap, kami berharap suami saya segera bisa dipulangkan jenazahnya,” ungkapnya.
Lanjut Siti Maemunah  selama ini keluarga tidak memiliki firasat apapun.   Karena setiap hari bapak empat anak itu selalu berkomunikasi dengan keluarga yang ada di Blitar melalui handphone.  Djono juga tidak pernah  mengeluh sakit atau capek. “Bahkan terakhir saat menghubungi rumah juga tidak pernah mengeluh,” terang Siti Maemunah.
Dikonfirmasikan kepada Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar, Djarun mengatakan sejauh ini Disnakertrans Kabupaten Blitar belum mendapatkan kabat terkait meninggalnya Djono.  Namun ia memastikan jika pihaknya akan segera memastikan kabar tersebut ke pihak Kementerian Luar Negeri dan juga pihak keluarga yang bersangkutan. Jika sudah ada kejelasan Disnakertrans Kabupaten Blitar menyatakan akan membantu proses pemulangan jenazah. “Untuk saat ini kami belum ada surat ke kita, namun akan segera kita kros cek,” kata Djarun. [htn]

Tags: