Puluhan Ribu Kru Laut Kab.Malang Tak Bersertifikat

Potensi ikan tuna yang dihasilkan nelayan Pantai Sendangbiru, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang

Potensi ikan tuna yang dihasilkan nelayan Pantai Sendangbiru, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Jumlah tenaga kerja yang bergerak di bidang kelautan atau kru laut saat ini mencapai 2,3 juta orang, namun dari jumlah tersebut baru 20.000 tenaga kerja yang bersertifikasi. Sehingga dengan banyaknya kru laut tidak memiliki sertifikasi, maka Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan meberikan pelatihan kepada pekerja di laut.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) KKP Suseno Sukoyono, Selasa (5/5), saat berada di Kabupaten Malang
Mengatakan, pada tahun ini kementerian KKP menargetkan sebanyak 50.000 kru laut bisa mengantongi sertifikasi “Karena anggaran yang dimiliki untuk sertifikasi terbatas, sehingga kami berharap ada kerjasama antar pemerintah daerah (pemda) seperti di Kabupaten Malang yang memiliki cukup banyak wilayah pesisir,” kata dia.
Menurutnya, melalui sertifikasi tersebut akan menjadi semacam pembatas bagi masuknya kru laut asal negara asing. Nantinya kru laut asing akan kesulitan untuk masuk karena tidak mengantongi sertifikasi. Kru laut yang kita maksud ini adalah mereka yang menjadi supervisor atau teknisi, bukan nelayan laut lepas. Sehingga dengan adanya sertifikasi tersebut, maka kru laut dalam negeri akan bisa bersaing dengan kru laut internasional.
“Sebab, pelaut Indonesia sudah diakui oleh dunia akan kehandalannya. Karena itu kemampuan kru laut kita harus terus ditingkatkan melalui sertifikasi. Dengan begitu, kru laut kita bisa bersaing dengan kru-kru laut asing,” tegas Suseno.
Ia menegaskan, paradigma pembangunan wilayah darat, seharusnya sudah  mengarah  kelautan yang terintegrasi dengan pembangunan wilayah darat. Beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam membangun kemaritiman antara lain pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim melalui pembangunan tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
Pada lima tahun mendatang, lanjut Suseno, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan mengalokasikan pembangunan pelabuhan nasional sebagai sentral  24 pelabuhan kontainer dan integrasi, pelabuhan non komersial sebanyak 1.481 buah, pengembangan pelabuhan komersial lainnya sebanyak 83 pelabuhan, pengadaan kapal, akses jalan, kereta pelabuhan, kereta pesisir, dan revitalisasi industri galangan kapal.
“Karena data Food and Agriculture Organization (FAO) meyebutkan posisi produksi perikanan tangkap di dunia menempatkan Indonesia peringat kedua setelah Tiongkok dan menyusul Amerika Serikat di peringkat ketiga,” ujarnya.
Sedangkan, masih dikatakan Suseno, produksi perikanan budidaya saat ini mencapai 4,74 juta ton. Sehingga menempatkan Indonesia posisi kedua di dunia  setelah Tiongkok dan disusul India dan Vietnam di posisi ketiga dan keempat. Sementara, potensi Indonesia meliputi perikanan tangkap sebesar US$ 15,1 miliar per tahun, budidaya laut US$ 46,7 miliar per tahun, perairan umum US$ 1,1 miliar per tahun, potensi budidaya tambak US$ 10 miliar per tahun. “Dan budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, serta ditambah bioteknologi kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun,” jelasnya.
Secara terpisah, Wakil Bupati Malang H Subhan mengatakan. potensi kemaritiman di Indonesia memang sangat besar, dan salah satunya wilayah kita yaitu Kabupaten Malang. “Sebab, Kabupaten Malang ini memiliki sedikitnya enam kecamatan yang memiliki wilayah pesisir pantai diantaranya adalah pantai Sendangbiru yang kaya akan ikan tunanya,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus membuka lebar kepada para investor untuk berinvestasi dalam mengembangkan usaha perikanan di Kabupaten Malang. Apalagi, di Pantai Sendangbiru sudah dibangun Pelabuhan Ikan Nusantara (PIN), dan juga sudah tersedia Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang nantinya akan mempermudah mengiriman hasil produksi ke beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim). [cyn]

Tags: