Terkendala Pembebasan Lahan, Tol Jombang – Mojokerto Mandek

Pembangunan jalan Tol Jombang-Mojokerto (Joker) di Desa Kedunglosari Tembelang terputus karena alasan lahan, Minggu (3/5). Padahal Seksi-Tampingmojo- Bandarkedungmulyo sepanjang 14, 7 km sudah beroperasi.

Pembangunan jalan Tol Jombang-Mojokerto (Joker) di Desa Kedunglosari Tembelang terputus karena alasan lahan, Minggu (3/5). Padahal Seksi-Tampingmojo- Bandarkedungmulyo sepanjang 14, 7 km sudah beroperasi.

Jombang, Bhirawa
Hampir tiga bulan lebih, aktivitas pengerjaan Tol Jombang-Mojokerto (Joker) mandek total. Mandeknya pembangunan karena terkendala pembebasan lahan yang hingga kini belum rampung. Padahal target tol yang dikerjakan PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) sepanjang 19,9 kim ini ditargetkan selesai Oktober 2015.
” Memang beberapa bulan ini kita hampir tidak bisa beraktivitas karena pembebasan lahan yang dilakukan P2T (Panitia Pengadaan Tanah) belum juga selesai,”ujar Pimpro Pembangunan Tol Jombang -Mojokerto Seksi II M Syamsul Choir dikonfirmasi, Minggu (3/5).
Dikatakan Syamsul, untuk lahan tol seksi II yang sudah terbebaskan sebanyak 84 persen, sedangkan yang belum dibebaskan P2T tinggal sekitar 16, 5 hektare atau sepanjang 16 kilometer. Lahan ini berada di Desa Kedungmelati, kendalsari dan Watudakon kecamatan Kesamben dan Desa Kedunglosari Kecamatan Tembelang serta Desa Tengaran Kecamatan Peterongan. ” Sebenarnya, tinggal 16, 5 persen yang belum. Namun posisi lahan terpotong-potong, sehingga kita kesulitan akses jalan untuk pengurukan juga,”imbuhnya.
Di samping terkendala pembebasan lahan, tingginya curah hujan dikatakannya juga memengaruhi pengerjaan pengurukan tanah. Padahal pada 2015 ini sudah memasuki bulan kelima.  “Kalau lahan siap dan kondisi cuaca cerah, pengerjaan pengurukan dan konstruksi  satu bulan bisa menyelesakan 7 persen pembangunan. Dan sekarang kita sudah hampir tiga bulan mandek,”imbuhnya.
Pihaknya berharap pemerintah kabupaten melalui P2T bisa segera melakukan pembebasan lahan, karena target pengerjaan tol diharapkan selesai pada tahun ini dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Jika ruas Tol Jombang- Mojokerto Seksi I dan Seksi II sepanjang 40,5 kilometer bisa tersambung maka  mampu menjadi solusi bagi kepadatan lalu lintas di  Jombang – Mojokerto. “Kalau pengerjaan 9 bulan targetnya bisa selesai jika lahannya sudah bebas semua,”ujarnya.
Sementara itu, keberadaan Tol Jombang-Mojokerto Seksi I sepanjang 14, 7 km yang melintas Kecamatan Tembelang – Bandarkedungmolyo yang telah diresmikan langsung Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan beroperasi sejak Oktober 2014 tak banyak dilirik pengguna jalan.  Trafik di sepanjang ruas ini sepi.
Pimpro Pembangunan Tol Jombang-Mojokerto Seksi I Yanuar mengatakan, ruas jalan sepanjang 14,7 kilometer tersebut sudah dibuka mulai Oktober 2014. Hanya saja, sejak dibuka kondisinya cukup memprihatinkan. Jarang sekali kendaraan yang melintas di ruas itu. Dia merinci, dalam satu bulan hanya ada 800 unit kendaraan yang melewati Tol Joker Seksi I. Angka itu terjun bebas jika dibanding dengan target yang dipatok PT MHI, yakni 10 ribu unit kendaraan per bulan.
Yanuar beralasan sedikitnya kendaraan yang lewat di jalan tol ini, karena belum terhubungnya seksi I dengan ruas tol seksi II. Bahkan belum juga terhubung dengan Tol Sumo (Surabaya – Mojokerto).
Berdasarkan survei yang dilakukan MHI, dikatakannya mayoritas pengguna jalan yang melewati tol tersebut tujuannya ke Surabaya. Oleh karena itu, Yanuar optimistis jika dua seksi sudah tersambung, trafik kendaraan di jalur tersebut bisa terkerek naik. “Mulai Oktober 2014 hingga sekarang, trafiknya cukup kecil. Jika dirata-rata hanya 800 kendaraan melintas per bulan. Padahal target kami 10 ribu kendaraan. Ini jauh di bawah target yang dipatok,” ujar Yanuar sembari mengatakan bahwa nama ruas tol tersebut berganti dari Kertosono – Mojokerto menjadi Jombang – Mojokerto alias Joker. [rur]

Tags: