Drs H Moh Imam Darmaji MSi
Drs H Moh Imam Darmaji MSi
Sebagai Kepala KLH (Kantor Lingkungan Hidup) Kabupaten Situbondo, Drs H Moh Imam Darmaji MSi punya kenangan tak terlupakan saat mengunjungi Taman Nasional (TN) Baluran, mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya, baru baru ini. Selain bisa bertemu ibu menteri, Imam juga mengaku terkagum-kagum atas keelokan pemandangan yang terhampar luas di kawasan Taman Nasional Baluran, yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo tersebut. Setali tiga uang, kenang mantan Camat Kendit itu, sosok Siti Nurbaya yang juga kader Partai Nasdem itu tampak terpesona atas kecantikan TN Baluran.
Di hadapan Menteri LHK dan Kepala TN Baluran-Emi, Imam membeberkan potret TN Baluran yang merupakan perwujudan ekosistem hutan di Pulau Jawa yang cenderung kering. Seperti misalnya, ungkap mantan Sekretaris Bapeda Kabupaten Situbondo itu- adanya hamparan padang savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai dan hutan rawa. “Itu semua, merupakan salah satu tempat wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang pantas untuk dikembangkan di masa mendatang,” ucap Imam.
Imam menuturkan TN Baluran memiliki sedikitnya 444 jenis tumbuhan khas hutan Baluran. Tumbuhan itu, kata mantan Kabag Organisasi Pemkab Situbondo itu, mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering. Sedangkan untuk satwa, terdapat 26 jenis satwa yang tinggal di di kawasan TN Baluran meliputi banteng yang merupakan ikon di sana. “Di TN Baluran para pengunjung juga bisa melihat satwa hewan berupa kerbau liar, kijang, rusa, macan tutul, kancil dan kucing bakau. Di TN Baluran juga ada 155 spesies burung,” terang Imam.
Selain itu, papar Imam lagi, TN Baluran, juga memiliki beberapa pos pengamatan yang bisa dikunjungi dan memiliki keistimewaan sebagai sub objek wisata di dalam Hutan Baluran. Seperti di kawasan Batangan, urai Imam, terdapat gua peninggalan masa kolonial Jepang dan makam puteri Maulana Malik Ibrahim. “Para pengunjung dibolehkan melihat atraksi tarian burung merak di saat musim kawin. Sedangkan Bekol Savana dan Semiang adalah pos untuk pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, banteng, kerbau liar dan burung. Di sana terdapat menara pandang untuk mengawasi kawasan itu,” ungkapnya.
Pria kalem itu menandaskan, kawasan TN Baluran juga menyimpan pemandangan Pantai Bama, di mana di sekitar taman nasional itu juga bisa dimanfaatkan untuk memancing, snorkling atau melihat perkelahian rusa jantan atau kawanan kera abu-abu saat memancing kepiting ketika laut surut. “Ini sebuah fenomena alam yang tidak ada setiap harinya,” terang Imam seraya mengakui dalam perjalanan ke kawasan tersebut, pengunjung harus menempuh waktu 1,5 jam. [awi]
